Bursa Wall Street Berakhir Variatif: Dow -0,22%, S&P 500 -0,06% dan Nasdaq +0,31%
Wednesday, December 06, 2023       04:52 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Selasa, data ketenagakerjaan terbaru mendukung spekulasi bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga secepatnya Maret tahun depan.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun tipis 0,06% atau 2,60 poin menjadi 4.567,18, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di New York, Selasa (5/12) atau Rabu (6/12) pagi WIB.
Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melemah 0,22% atau 79,88 poin menjadi 36.124,56, sedangkan Nasdaq Composite Index menguat 0,31% atau 44,42 poin menjadi 14.229,91.
Perusahaan-perusahaan paling berharga di Wall Street melesat karena imbal hasil US Treasury merosot ke posisi terendah dalam beberapa bulan. Nvidia dan Apple melambung lebih dari 2%, sementara Amazon.com dan Tesla melonjak lebih dari 1%.
Sebagian besar indeks sektor S&P 500 berakhir di zona merah setelah data menunjukkan lowongan pekerjaan di Amerika Serikat turun sepanjang Oktober ke level terendah sejak awal 2021, yang mengindikasikan pasar tenaga kerja sedang mengalami pelonggaran.
"Ketika suku bunga naik dan permintaan melambat, perusahaan menarik kembali lowongan pekerjaan, yang pada dasarnya adalah apa yang diinginkan the Fed," kata Sam Stovall, Chief Investment Strategist CFRA Research di New York.
"The Fed mungkin sudah selesai menaikkan suku bunga, dan satu-satunya pertanyaan yang belum terjawab adalah kapan mereka mulai menurunkan suku bunganya."
Laporan lain memperlihatkan aktivitas sektor jasa Amerika meningkat pada November.
Indeks saham small-cap Russell 2000 melorot 1,4%, mengakhiri kenaikan beruntun empat hari.
Volume di bursa Wall Street relatif besar, dengan 11,9 miliar lembar saham diperdagangkan, dibandingkan rata-rata 10,6 miliar lembar saham dalam 20 sesi terakhir.
Dari 11 indeks sektor S&P 500, delapan di antaranya melemah, dipimpin kejatuhan sektor energi, menyusut 1,7%, diikuti penurunan sektor material sebesar 1,37%.
Perdagangan saham Amerika minggu ini tidak seperti biasanya setelah S&P 500 rebound hampir 9% sepanjang November. Jumat, indeks tersebut menyentuh level intra-day tertinggi dalam empat bulan.
Investor pasar saham secara luas memperkirakan the Fed akan mempertahankan suku bunganya tidak berubah pada pertemuan minggu depan. Suku bunga berjangka juga menunjukkan kemungkinan 65% penurunan suku bunga pada pertemuan Maret, menurut FedWatch Tool CME Group.
Laporan non-farm payrolls yang lebih komprehensif untuk periode November, dirilis Jumat, akan memberikan pandangan lebih jelas mengenai kondisi pasar tenaga kerja.
Pasar global akan terpengaruh oleh volatilitas yang lebih besar pada 2024 karena the Fed memangkas suku bunga acuan lebih sedikit dibandingkan perkiraan pasar berjangka, prediksi analis BlackRock Investment Institute dalam diskusi panel.
Saham CVS Health melonjak 3,7% setelah memperkirakan pendapatan 2024 di atas ekspektasi Wall Street, karena perusahaan asuransi tersebut mengharapkan keuntungan dari ekspansinya ke layanan kesehatan. (Investing/ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Apple Inc (2,11%)
-Merck & Company Inc (1,15%)
-Verizon Communications Inc (1,05%)
Saham berkinerja terburuk
-Procter & Gamble Company (-3,47%)
-Goldman Sachs Group Inc (-2,21%
-Dow Inc (-1,82%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-MarketAxess Holdings Inc (5,33%)
-Discover Financial Services (4,59%)
-Alaska Air Group Inc (4,36%)
Saham berkinerja terburuk
-Charter Communications Inc (-8,70%)
-Caesars Entertainment Corporation (-6,12%)
-Albemarle Corp (-5,61%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Chanson International Holding (64,14%0
-Sphere 3D Corp (62,62%)
-ZW Data Action Technologies Inc (52,86%)
Saham berkinerja terburuk
-Bit Brother Ltd (-51,73%)
-Replimune Group Inc (-45,21%0
-Onemednet Corp (-39,67%).

Sumber : Admin