Bursa Wall Street Semringah di Tengah Harapan De-eskalasi Perang Dagang
Thursday, April 24, 2025       04:42 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Rabu, didorong harapan baru akan kemajuan dalam sengketa perdagangan AS-China dan ketika Presiden Donald Trump meredakan kekhawatiran bahwa Federal Reserve dapat kehilangan otonominya dengan jaminan dia "tidak berniat memecat" Chairman Jerome Powell.
Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 419,59 poin, atau 1,07%, menjadi 39.606,57, S&P 500 melesat 88,10 poin, atau 1,67%, menjadi 5.375,86 dan Nasdaq Composite Index melambung 407,63 poin, atau 2,50%, menjadi 16.708,05, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (23/4) atau Kamis (24/4) pagi WIB.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, teknologi dan consumer discretionary mencatat persentase kenaikan terbesar, sementara consumer staples dan energi tertinggal.
Ketiga indeks saham utama Wall Street memangkas kenaikan menjelang bel penutupan. Pasar memperoleh momentum selama sesi tersebut setelah Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan tarif tinggi antara Amerika Serikat dan China tidak berkelanjutan, dan Trump mengisyaratkan bahwa dia terbuka untuk meredakan ketegangan perdagangan antara dua ekonomi terbesar di dunia itu.
"Kita memiliki sesi pembukaan yang kuat, itu benar-benar terkait dengan perkembangan dari Washington," kata Russell Price, Kepala Ekonom Ameriprise di Troy, Michigan.
"Itulah gagasan bahwa Presiden Trump mengatakan dia tidak berniat memecat Jerome Powell, dan kita dapat melihat penurunan substansial dalam tarif" yang saat ini dikenakan terhadap China.
"Jadi, keduanya jelas merupakan hal positif yang diharapkan pasar, dan mereka mendapatkannya," ujar Price menambahkan.
Selasa malam, Trump mengurangi serangannya terhadap the Fed, yang termasuk ancaman untuk memecat Powell. Sebagian besar investor memandang bos bank sentral itu sebagai kekuatan penstabil di pasar, yang terguncang oleh kebijakan perdagangan Trump.
"Independensi the Fed adalah salah satu benteng tak terucapkan dari sistem pasar negara maju," kata Ross Mayfield, analis Baird di Louisville, Kentucky.
"Jadi, ancaman itu jelas menekan obligasi dan dolar dan mempercepat rotasi aset Amerika."
Musim laporan keuangan kuartal pertama berjalan lancar, dengan 110 perusahaan di S&P 500 merilis kinerjanya. Dari jumlah tersebut, 75% mengalahkan estimasi Wall Street, menurut LSEG .
Analis sekarang melihat pertumbuhan laba agregat S&P 500 sebesar 8,4% untuk periode Januari hingga Maret, naik dari 8,0% pada 1 April, menurut LSEG .
Saham Tesla melesat 5,3% setelah CEO Elon Musk mengatakan dia akan secara signifikan mengurangi pekerjaannya dengan Pemerintahan Trump untuk mencurahkan lebih banyak waktu guna menjalankan perusahaannya. Meski begitu, pabrikan mobil listrik tersebut membukukan penurunan laba bersih kuartalan sebesar 71%.
Boeing melaporkan kerugian kuartalan yang lebih kecil dari perkiraan karena pabrikan pesawat itu memproduksi dan mengirimkan lebih banyak pesawat. Sahamnya melonjak 6,1%.
General Dynamics membukukan kenaikan laba kuartal pertama 27% didorong permintaan pertahanan yang berkelanjutan, tetapi pesanan jet bisnis perusahaan itu turun dari kuartal sebelumnya. Sahamnya anjlok 3,3%.
Di sisi ekonomi, purchasing managers' index "flash" S&P Global untuk periode April memperlihatkan aktivitas bisnis kehilangan momentum dan perusahaan mengenakan harga yang lebih tinggi untuk barang dan jasa di tengah meningkatnya ketidakpastian.
"Anda akan kesulitan menemukan ekonom yang berpikir bahwa tingkat tarif dan proteksionisme perdagangan ini adalah ide yang bagus," tutur Mayfield.
Jajak pendapat Reuters/Ipsos menunjukkan hanya 37% responden yang menyetujui penanganan ekonomi Trump, memburuk secara signifikan dari 42% segera setelah pelantikannya, di mana dia berjanji untuk "memacu ekonomi."
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 3,28 banding 1 di NYSE . Ada 43 titik tertinggi baru dan 28 titik terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 3.277 saham menguat dan 1.141 saham menyusut di mana jumlah yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 2,87 banding 1.
S&P 500 membukukan 2 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan dua titik terendah baru sementara Nasdaq Composite mencetak 41 titik tertinggi baru dan 38 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 17,40 miliar saham, dibandingkan rata-rata 19,18 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Boeing (6,02%)
-Amazon.com (4,28%)
-Nvidia (3,86%)
Saham berkinerja terburuk
-J&J (-1,50%)
-P&G (-1,28%)
-Verizon (-1,18%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Amphenol (8,21%)
-Super Micro Computer (7,55%)
-Palantir (7,23%)
Saham berkinerja terburuk
-Enphase (-15,61%)
-Otis Worldwide (-6,76%)
-Baker Hughes (-6,47%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Jayud Global Logistics (161,27%)
-Ensysce Biosciences (96,25%)
-AGM A (93,33%)
Saham berkinerja terburuk
-Ocean Biomedical (-46,75%)
-Charles & Colvard (-35,24%)
-eLong Power Holding (-30,76%)

Sumber : Admin