Gandeng BBTN, Perusahaan Qatar Siapkan Dana Investasi USD2 Miliar untuk Proyek Hunian
Wednesday, April 09, 2025       09:05 WIB

Ipotnews - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk () menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan investasi asal Qatar, AlQilaa International Group terkait implementasi program perumahan nasional melalui pembangunan satu juta unit hunian.
Kemitraan strategis tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerjasama antara BTN dengan AlQilaa di Doha, Qatar, Selasa (8/4/2025). Kerjasama ini merupakan kelanjutan dari perjanjian pembangunan perumahan nasional yang ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan Perwakilan Kerajaan Qatar sekaligus Chairman AlQilaa International Group, Sheikh Abdulaziz bin Abdulrahman Al Thani pada awal Januari 2025.
Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah berharap, setelah pelaksanaan kesepakatan tersebut, proses pengembangan hunian akan berlanjut ke tahap perencanaan, perancangan proyek hingga implementasi konstruksi.
"BTN akan menjadi bank yang mendukung inisiatif ini dengan menyalurkan pembiayaan kepemilikan hunian kepada masyarakat. Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang hadir pada hari ini dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Qatar," ujar Fahri pada acara penandatanganan kerjasama BTN dengan AlQilaa International Group di Doha, Qatar.
AlQilaa International Group merupakan grup korporasi asal Qatar yang didirikan pada 2012 dengan cakupan bisnis dan investasi di berbagai bidang, termasuk properti, perdagangan dan ekspor-impor, pengembangan aplikasi digital dan jasa konsultansi untuk pengembangan bisnis.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN berkomitmen menyukseskan program perumahan nasional, salah satunya dilakukan melalui kemitraan dengan AlQilaa International Group. "Kami menjalin kemitraan strategis dengan investor asal Qatar, AlQilaa International Group yang dalam tahap awal akan membangun 100.000 unit hunian" ucap Nixon.
Nixon menyampaikan, pada tahap awal pembangunan 100.000 unit hunian tersebut akan dilakukan dalam bentuk bangunan vertical, seperti apartemen atau pun rumah susun bersubsidi di perkotaan. Adapun nilai investasi yang digelontorkan AlQilaa untuk pembangunan ini sebesar USD20.000 untuk satu unit hunian atau total mencapai USD2 miliar untuk 100.000 unit hunian.
Pada kerjasama ini, bertindak sebagai penyalur pembiayaan untuk kepemilikan hunian yang akan dibangun AlQilaa Group. Pembiayaan tersebut akan tersedia dalam opsi akad konvensional maupun syariah untuk calon debitur Warga Negara Indonesia yang memenuhi kriteria.
"BTN mendukung visi besar Program Tiga Juta Rumah bagi rakyat Indonesia melalui kolaborasi internasional. Kami meyakini bahwa pembangunan 100.000 unit rumah pada fase pertama menjadi langkah kongkret menuju pemenuhan kebutuhan papan yang layak dan terjangkau," kata Nixon.
Lebih lanjut Nixon mengatakan, kerjasama dengan AlQilaa ini akan membuat kinerja keuangan perseroan, khususnya pembiayaan KPR bersubsidi akan semakin positif. Selain itu, dia meyakini bahwa proyek ini akan mendorong penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan sektor konstruksi dan perbankan, serta memperkuat hubungan ekonomi Indonesia-Qatar.
Menurut Nixon, dukungan investor asing sangat penting untuk memperkuat pendanaan bagi program Tiga Juta Rumah yang diusung pemerintahan Presiden Prabowo, sehingga dapat mengurangi kekurangan (backlog) perumahan nasional. "Proyek ini akan berkontribusi besar terhadap target pembangunan nasional, serta percepatan pemulihan ekonomi Indonesia pasca-pandemi," imbuh Nixon.
Dia menegaskan, berkomitmen menjadi mitra strategis yang tidak hanya menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) dan pembiayaan konstruksi untuk hunian, namun juga aktif mendorong literasi masyarakat mengenai manfaat memiliki rumah terhadap kehidupan pribadi dan keluarga.
Sebagai bank dengan nilai aset yang akan menjadi Rp500 triliun pada tahun ini, telah menjadi pemimpin pasar nasional dalam pembiayaan rumah dengan market share KPR mencapai 39 persen. Sejak 1976 hingga kini, telah merealisasikan lebih dari 5,6 juta unit KPR, yang sebanyak 2,2 juta unit di antaranya disalurkan dalam sepuluh tahun terakhir.
Sebelumnya pada 8 Januari 2025, Presiden Prabowo menyaksikan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) untuk dukungan program Tiga Juta Rumah antara pemerintah Indonesia yang diwakili Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait dan Sheikh Abdul Aziz bin Abdulrahman Al Thani. Melalui MoU tersebut, investor Qatar akan membangun satu juta rumah untuk tahap pertama.(Budi)

Sumber : admin