Ipotnews - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (

BBTN

) menargetkan pembangunan hunian rendah emisi di sepanjang 2025 sebanyak 10.000 unit, seiring adanya kerjasama dengan lembaga PBB bidang keuangan berkelanjutan (United Nations Environment Programme Finance Initiative/UNEP FI).
Menurut Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, pada tahun ini

BBTN

menargetkan pembangunan 10.000 unit rumah rendah emisi, yang merupakan bagian dari roadmap pembangunan hunian rendah emisi sebanyak 150.000 unit hingga tahun 2029. Hingga akhir 2024,

BBTN

telah bekerja sama dengan delapan pengembang yang membangun 1.198 unit rumah rendah emisi.
"BTN berperan sebagai jembatan antara kebutuhan hunian rakyat dan agenda keberlanjutan global. Kolaborasi dengan UNEP FI ini akan mempercepat financial transition Indonesia ke ekonomi hijau dari sektor perumahan," ujar Setiyo dalam siaran pers yang dilansir, Senin (23/6).
Dia mengatakan, pada pelaksanaan UNEP FI Regional Roundtable on Sustainable Finance Asia Pacific di Suzhou, China akhir pekan lalu,

BBTN

berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dengan UNEP FI dalam upaya memacu implementasi Rumah Rendah Emisi (RRE) di Indonesia, serta menjadi pelopor pembiayaan hijau di sektor perumahan.
Setiyo menegaskan, sektor perumahan bisa menjadi kekuatan utama dalam mencapai target net zero emission di Indonesia pada tahun 2060, sekaligus memperluas akses perumahan layak dan ramah lingkungan. Pada tahun ini, rumah rendah emisi merupakan hunian dengan minimal 15 persen material ramah lingkungan, sedangkan pada 2029 menjadi sebesar 30 persen.
Lebih lanjut dia menilai, jika target 150.000 unit rumah rendah emisi bisa tercapai, maka diperkirakan terjadi pengurangan 2,2 juta kilogram limbah plastik dan sebanyak 2.425 ton emisi karbon atau setara menanam 110.000 pohon. "Inisiatif ini bukan hanya soal rumah, tetapi soal masa depan bumi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," ucap Setiyo.
(Budi)

Sumber : admin