Ipotnews - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan terakhir tahun ini diperkirakan berbalik menguat, meski akhir pekan lalu ditutup melemah 0,41 persen ke posisi 7.036.
Pelemahan IHSG pada perdagangan Jumat (27/12) disebabkan penurunan 251 saham, sedangkan 322 saham tercatat menguat dan 222 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi akhir pekan lalu sebesar Rp12,67 triliun atau meningkat dibandingkan Selasa (24/12), yakni Rp9,67 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, investor asing yang mulai berbalik melakukan aksi beli akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG . Jumat lalu, net foreign buy di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp199,54 miliar.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan menguat terbatas, dengan level support di posisi 6.977 dan 6.905, sedangkan resistance-nya di level 7.096 dan 7.174," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Senin (30/12).
Lebih lanjut tim riset menyebutkan bahwa pergerakan IHSG juga akan mendapatkan katalis positif dari kenaikan harga pada sebagian besar komoditas unggulan, seperti minyak mentah, batu bara, timah, minyak sawit mentah (CPO), tembaga hingga bubur kertas.
Namun demikian, pergerakan IHSG masih dibayangi sentimen negatif dari pelemahan tiga indeks utama di bursa Wall Street. Akhir pekan lalu, Dow Jones ditutup melemah 0,77 persen, S&P 500 terkoreksi 1,11 persen dan Nasdaq melorot 1,49 persen.
Selain itu, sentimen negatif yang akan menghambat potensi kenaikan IHSG juga datang dari tren depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, posisi rupiah saat penutupan perdagangan Jumat berada di level Rp16.251 per dolar AS.
Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset CGS International Sekuritas merekomendasikan trader agar mengakumulasi pembelian saham

ANTM

,

BRPT

,

PGAS

,

MYOR

dan

ASII

. (Budi/ef)

Sumber : Admin