Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) berpeluang menguat, setelah kemarin terperangkap di zona merah dan ditutup melemah 1,02 persen ke level 7.016.
Pelemahan IHSG pada perdagangan Senin (13/1) dipengaruhi penurunan 383 saham, sedangkan 234 saham tercatat menguat dan 186 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin Rp11,9 triliun atau melonjak dibandingkan Jumat pekan lalu Rp8,78 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, penguatan pada mayoritas indeks utama di bursa Wall Street akan menjadi sentimen positif bagi pergerakan IHSG hari ini.
" IHSG diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan menguat, dengan level support di posisi 6.970 dan 6.925, sedangkan resistance-nya di level 7.065 dan 7.110," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Selasa (14/1).
Kemarin, indeks Dow Jones ditutup menguat 0,86 persen dan S&P 500 meningkat 0,16 persen, sedangkan Nasdaq melemah 0,38 persen. Penguatan indeks terutama disebabkan adanya rotasi investor ke saham sektor non-teknologi seperti Caterpillar, JPMorgan dan UnitedHealth.
Tim riset menilai pergerakan IHSG akan mendapatkan tambahan sentimen positif dari penguatan harga sebagian besar komoditas unggulan, seperti minyak mentah, batu bara, minyak sawit mentah (CPO), nikel hingga bubur kertas.
Namun demikian, tim riset menyebutkan, berlanjutnya aksi jual yang dilakukan investor asing akan menjadi katalis negatif bagi pergerakan IHSG . Seperti diketahui, kemarin terjadi net foreign sell di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) sebesar Rp407,78 miliar.
Untuk perdagangan hari ini, Tim Riset CGS International Sekuritas merekomendasikan trader agar mengakumulasi pembelian saham

JPFA

,

MEDC

,

BRPT

,

ELSA

,

AMRT

dan

INDF

. (Budi/ef)

Sumber : Admin