IHSG Berpeluang Menguat Meski Data Inflasi AS September Masih Di Atas Ekspektasi
Friday, October 11, 2024       13:51 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi tetap berpeluang menguat dalam jangka pendek, meskipun data inflasi Amerika Serikat September 2024 ang dirilis tadi malam masih di atas ekspektasi pelaku pasar.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu hingga Jumat (11/10) usai penutupan Sesi 1, IHSG berada dalam posisi menguat dari 7.272 menjadi 7.524, naik 251 poin atau 3,5% secara year to date (YtD).
Namun dalam seminggu terakhir, IHSG masih bergerak melemah dari 7.543 menjadi 7.524, turun 19 poin atau 0,3%.
Begitu pula dalam sebulan terakhir, IHSG tercatat bergerak melemah dari 7.761 menjadi 7.524, turun 263 poin atau 3,1%.
Pengamat pasar modal, Lanjar Nafi mengatakan bahwa meskipun perlambatan inflasi di AS tidak sesuai dari ekspektasi pada September, The Fed berpeluang tetap melakukan pemangkasan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin di November 2024.
"Ini membuat peluang Bank Indonesia memangkas tingkat BI Rate juga terbuka di bulan Oktober 2024 mengingat deflasi bulanan yang tengah berlangsung selama 5 bulan beruntun di Indonesia," kata Lanjar saat dihubungi Ipotnews, hari ini.
Lanjar meyakini meski data inflasi AS September masih di atas ekspektasi pelaku pasar, dampaknya diperkirakan tetap positif secara jangka pendek. Tadi malam banyak pejabat the Fed yang masih mengharapkan pemangkasan suku bunga acuan tetap berlanjut.
"Situasi ini tentunya akan mempengaruhi langkah BI ke depan yang juga membuat sentimen menjadi lebih baik di pasar saham kita," pungkas Lanjar.(Adhitya)

Sumber : admin