Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan kembali menguat, setelah akhir pekan lalu ditutup naik tipis 0,09 persen ke posisi 6.983.
Penguatan IHSG pada perdagangan Jumat (20/12) ditopang kenaikan 296 saham, sedangkan 288 saham terpantau menurun dan 202 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi akhir pekan lalu hanya Rp12,48 triliun atau merosot dibandingkan sehari sebelumnya Rp14,13 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, penguatan tiga indeks utama di bursa Wall Street akan menjadi sentimen positif bagi IHSG . Akhir pekan lalu, Dow Jones ditutup melonjak 1,18 persen, S&P 500 naik 1,09 persen dan Nasdaq menguat 1,03 persen.
"Hari ini IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan menguat terbatas, dengan level support di posisi 6.930 dan 6.870, sedangkan resistance-nya di level 7.040 dan 7.100," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Senin (23/12).
Tim riset menyebutkan, pergerakan IHSG akan mendapatkan tambahan sentimen positif dari kenaikan harga sebagian besar komoditas unggulan, seperti minyak mentah, emas, batu bara, minyak sawit mentah (CPO), timah, nikel, tembaga, gas alam, perak hingga bubur kertas.
Namun demikian, pergerakan IHSG akan dibayangi katalis negatif terkait tren depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Selain itu, sentimen negatif juga datang dari berlanjutnya aksi jual yang dilakukan investor asing. Pada Jumat pekan lalu, net foreign sell di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp828,33 miliar.
Untuk perdagangan hari ini, rekomendasi saham yang disajikan Tim Riset CGS International Sekuritas adalah akumulasi pembelian pada saham

BRIS

,

ESSA

,

GGRM

,

PGAS

,

SSIA

dan

CUAN

. (Budi/ef)

Sumber : Admin