Ipotnews - Pada perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan bergerak variatif dalam kecenderungan naik, setelah kemarin ditutup menguat 0,74 persen ke posisi 7.437.
Penguatan IHSG pada perdagangan Senin (9/12) ditopang kenaikan 330 saham, sedangkan 237 saham tercatat menurun dan 228 saham tidak mengalami perubahan harga. Nilai transaksi kemarin Rp44,96 triliun atau melambung dibandingkan akhir pekan lalu (6/12) yang hanya Rp9,61 triliun.
Berdasarkan analisis Tim Riset PT CGS International Sekuritas Indonesia, pelemahan tiga indeks utama di bursa Wall Street pada perdagangan kemarin bakal menjadi sentimen negatif bagi pergerakan IHSG yang saat ini tengah berada di pola menanjak.
" IHSG diprediksi bergerak variatif dalam kecenderungan menguat, dengan level support di posisi 7.380 dan 7.320, sedangkan resistance-nya di level dan 7.495 dan 7.555," tulis Tim Riset CGS International Sekuritas dalam analisis harian untuk perdagangan Selasa (10/12).
Tim riset menyebutkan, koreksi bursa Wall Street pada perdagangan kemarin dipengaruhi saham teknologi berkapitalisasi besar yang mengalami tekanan. Indeks Dow Jones ditutup melemah 0,54 persen, S&P 500 terkoreksi 0,61 persen dan Nasdaq menurun 0,62 persen.
Namun demikian, pergerakan IHSG hari ini akan mendapatkan katalis positif dari berlanjutnya aksi beli investor asing. Kemarin, net foreign buy di pasar reguler Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp687,74 miliar.
Selain itu, sentimen positif yang akan menopang potensi penguatan IHSG hari ini bersumber dari kenaikan harga sebagian besar komoditas unggulan, seperti minyak mentah, emas, batu bara, gas alam, timah, tembaga hingga perak.
Untuk perdagangan hari ini, rekomendasi saham yang disajikan Tim Riset CGS International Sekuritas adalah akumulasi pembelian pada saham

BBRI

,

BBNI

,

SRTG

,

RAJA

,

ASII

dan

KLBF

. (Budi/ef)

Sumber : Admin