Investor Cermati Yield dan Laporan Kinerja Emiten, Wall Street Relatif Flat
Wednesday, October 23, 2024       04:33 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir sedikit berubah, Selasa, tetapi Nasdaq mencatat kenaikan moderat sementara investor mencermati imbal hasil US Treasury dan menunggu lebih banyak laporan keuangan untuk menelaah kesehatan perusahaan-perusahaan Amerika.
Dalam sesi yang bergejolak, Dow Jones Industrial Average ditutup turun tipis 6,71 poin, atau 0,02%, menjadi 42.924,89, S&P 500 berkurang 2,78 poin, atau 0,05%, menjadi 5.851,20, sedangkan Nasdaq Composite Index menguat 33,12 poin, atau 0,18%, menjadi 18.573,13, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (22/10) atau Rabu (23/10) pagi WIB.
Hampir setengah dari sektor S&P berada di wilayah positif, dengan consumer staple memimpin kenaikan 0,92%.
"Beberapa hari terakhir, pasar mencoba mencerna pergerakan surat utang ketika kita mendapati kenaikan imbal hasil yang cukup besar," kata Jack Janasiewicz, Manajer Portofolio Natixis Investment Managers Solutions.
Awalnya, imbal hasil US Treasury 10 tahun mencapai 4,222%, level tertinggi sejak 26 Juli, karena investor menilai kembali ekspektasi terhadap lintasan kebijakan Federal Reserve. Imbal hasil sedikit menurun selama sesi perdagangan tersebut.
"Berita besar secara keseluruhan adalah suku bunga kembali naik dan kekhawatiran bahwa Federal Reserve membuat kesalahan kebijakan dengan bergerak terlalu agresif pada September," kata Michael Green, Manajer Portofolio Simplify Asset Management.
Di sisi korporat, GE Aerospace merosot 9% meskipun menaikkan perkiraan laba untuk 2024, karena kendala pasokan yang terus-menerus memengaruhi pendapatannya. Kejatuhannya menarik indeks industri yang lebih luas melorot 1,19%.
Secara keseluruhan sektor teknologi yang lebih luas menguat 0,15%. Microsoft melambung 2,08%.
"Selama musim laporan keuangan, kita sering mengalami fluktuasi seperti ini, tetapi ada juga ketidakpastian yang meningkat terkait arah suku bunga," kata Chuck Carlson, CEO Horizon Investment Services.
Beberapa pekan ke depan kemungkinan akan bergejolak bagi pasar ekuitas, karena investor mencermati laporan keuangan perusahaan, data ekonomi terbaru, dan hasil pemilu AS, diikuti pertemuan bank sentral.
Menurut FedWatch Tool CME Group, trader memperkirakan peluang 89,6% untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin pada November.
Di antara laporan kinerja lainnya, Verizon kehilangan 5,03% karena raksasa telekomunikasi itu gagal memenuhi estimasi pendapatan kuartal ketiga.
Saham 3M tersungkur 2,31%, membalikkan keuntungan premarket-nya, meski menaikkan batas bawah perkiraan laba yang disesuaikan untuk setahun penuh.
Sementara itu, General Motors melejit 9,81% setelah kinerja kuartal ketiga raksasa otomotif itu mengalahkan estimasi Wall Street, sementara Lockheed Martin ambles 6,12% menyusul rilis laporan keuangan.
Saham developer perumahan yang sensitif terhadap suku bunga berguguran, dengan indeks PHLX Housing menyusut 3,05%, terseret kejatuhan 7,24% saham PulteGroup, meski perusahaan itu mengalahkan estimasi laba dan pendapatan.
"Laporan keuangannya sendiri cukup bagus, namun perusahaan yang sangat sensitif terhadap suku bunga mungkin akan menemukan sedikit hambatan saat ini karena investor memilah-milah seluruh cerita tentang suku bunga," kata Carlson.
Baker Hughes dan Texas Instruments dijadwalkan melaporkan kinerjanya setelah bel.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,45 miliar saham, dibandingkan rata-rata 11,28 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Microsoft (2,08%)
-Walmart (1,50%)
-Amgen (0,97%)
Saham berkinerja terburuk
-Verizon (-5,03%)
-3M (-2,31%)
-Intel (-1,93%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Philip Morris (10,47%)
-General Motors (9,81%)
-Quest Diagnostics (6,85%)
Saham berkinerja terburuk
-Genuine Parts (-20,97%)
-GE Aerospace (-9,05%)
-PulteGroup (-7,24%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Ensysce Biosciences (161,65%)
-Genprex (137,75%)
-ENDRA Life Sciences (90,22%)
Saham berkinerja terburuk
-NeoConcept International Holdings (-36,86%)
-JE Cleantech Holdings (-35,87%)
-Siyata Mobile (-32,07%)

Sumber : Admin