Kurs Rupiah Masih Tertekan Sejak Memasuki 2025
Thursday, January 23, 2025       12:46 WIB

Ipotnews - Meski mulai menguat akhir - akhir ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat masih dalam tekanan sejak memasuki tahun berjalan 2025.
Mengutip data aplikasi IPOT sejak akhir tahun lalu Selasa (31/12/2024) hingga Kamis (23/1/2025) pukul 11.46 WIB, kurs rupiah masih melemah dari Rp16.132 per dolar AS menjadi Rp16.245 per dolar AS, turun 113 poin atau 1,7% secara year to date (YtD).
Namun dalam seminggu terakhir, kurs rupiah sedang menguat dari Rp16.270 per dolar AS menjadi Rp16.245 per dolar AS, naik 25 poin atau 0,2%.
Fixed Incomed Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Karinska Salsabila Priyatno melihat kondisi pasar Asia memang masih tertekan setelah Presiden Trump mengusulkan tarif 25% terhadap Kanada dan Meksiko terkait isu imigrasi.
"Apalagi disertai ancaman tarif tambahan terhadap China," kata wanita yang akrab disapa Bella tersebut dalam keterangan tertulis, hari ini.
Langkah Trump tersebut masih mendorong DXY tetap kuat. Bagaimanapun pelaku pasar masih mengantisipasi potensi gangguan perdagangan.
"Terutama mengingat nilai perdagangan tahunan Kanada dan Meksiko dengan AS yang mencapai lebih dari USD500 miliar," ujar Bella.
Penguatan dolar AS juga masih didorong kebijakan "America First" Trump yang memicu kekhawatiran inflasi, membatasi ruang Federal Reserve untuk memangkas suku bunga secara agresif. Namun, inflasi AS yang mereda meningkatkan ekspektasi adanya dua kali pemangkasan suku bunga masing-masing 25 bps pada 2025.
"Situasi ini memberikan keseimbangan pada sentimen pasar," tambah Bella.
Agenda perdagangan Trump yang lebih luas, termasuk menargetkan TikTok dan penanganan perdagangan fentanyl, meningkatkan kekhawatiran investor terhadap potensi gangguan perdagangan global.
"Investor kini semakin waspada terhadap dampak ekonomi pada mitra dagang utama seperti Kanada, Meksiko, dan China, terutama jika ketegangan perdagangan ini berlangsung lama," pungkas Bella.
(Adhitya)

Sumber : admin