Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Berimbas Pada Alokasi Subsidi Energi
Monday, June 24, 2024       12:46 WIB

Ipotnews - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang masih terjadi hingga hari ini akan berpengaruh terhadap belanja subsidi negara.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa rancangan belanja negara yang telah ditetapkan bersama dengan DPR menetapkan asumsi makro ekonomi untuk nilai tukar Rp15 ribu per dolar AS. Namun faktanya saat ini nilai tukar rupiah melemah sehingga menembus level Rp16.400 per dolar AS.
Dengan adanya selisih yang cukup tinggi tersebut dipastikan akan menggerus porsi subsidi energi yang telah ditetapkan sebelumnya khususnya untuk BBM, Listrik dan LPG 3 Kg. Apabila terjadi perubahan harga dari ketiga komoditas tersebut, maka realisasi subsidi energi di tahun 2024 akan terpengaruh baik dari sisi kuota ataupun besaran subsidi yang harus dibayarkan pemerintah.
"Ketika rupiah bergerak maka akan berpengaruh pada belanja - belanja yang menggunakan currency asing seperti subsidi listrik dan BBM yang sebagian bahannya impor," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/6).
Meski diperkirakan subsidi bakal meningkat akibat pengaruh nilai kurs dan harga komoditas energi, Sri Mulyani memastikan bahwa pemerintah akan tetap membayarkan selisih yang terjadi meski mekanisme pembayaran bisa dilakukan secara bertahap sebagaimana yang dilakukan di tahun 2023.
"Kami akan membayar sesuai kemampuan keuangan negara seperti tahun lalu dimana kita bayarkan sampai kuartal ketiga," ujar Sri Mulyani.
(Marjudin)

Sumber : admin