Peluang Resesi AS Makin Besar, Kurs Rupiah Melemah
Monday, March 17, 2025       12:36 WIB

Ipotnews - Peluang terjadinya resesi perekonomian Amerika Serikat akibat kebijakan tarif Presiden Donald Trump makin besar, sehingga kurs rupiah melemah siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Senin pagi (17/3) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.382 per dolar AS, melemah 32 poin atau 0,20% dibandingkan Jumat sore (14/3) dilevel Rp16.350 per dolar AS.
Ekonom dan Associate Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia ( LPPI ), Ryan Kiryanto mengatakan rupiah melemah akibat sentimen negatif kebijakan ekonomi Presiden Donald Trump. "Kebijakan tarif impor Trump justru berpotensi jadi senjata makan tuan yang bikin ekonomi AS mengalami resesi," kata Ryan saat dihubungi Ipotnews, hari ini.
Kepala Ekonom J.P. Morgan Bruce Kasman mengungkapkan ada sekitar 40% kemungkinan terjadi resesi di Amerika Serikat tahun ini. "Posisi kita saat ini adalah dengan kekhawatiran yang meningkat tentang ekonomi AS," kata Bruce, mengutip Reuters, dikutip Minggu (16/3).
Bruce memberikan nilai potensi sekitar 40% risiko resesi dalam proyeksinya, naik dari sekitar 30% yang dia perkirakan di awal tahun. Proyeksi J.P Morgan saat ini pertumbuhan PDB AS hanya sebesar 2% tahun ini.
Selain itu, beberapa indikator makroekonomi pada awal tahun 2025 menunjukkan perekonomian Indonesia tengah menghadapi tekanan, dari eksternal maupun domestik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indeks Harga Konsumen (IHK) secara berturut-turut pada Januari dan Februari 2025 mengalami deflasi secara bulanan. Meski terjadi inflasi secara tahunan sebesar 0,76%, IHK pada Januari 2025 mengalami deflasi 0,76% secara bulanan
Tren itu berlanjut pada Februari 2025 yang mencatatkan deflasi 0,48% secara bulanan. Deflasi bahkan juga terjadi secara tahunan, yaitu sebesar 0,09%. Adapun deflasi terakhir kali terjadi 25 tahun lalu, tepatnya pada Maret 2020 sebesar 1,10%.
"Situasi itu jelas menunjukkan ekonomi Indonesia sedang tidak baik baik saja. Kenyataan ini disadari pelaku pasar sehingga wajar jika kurs rupiah melemah," pungkas Ryan.
(Adhitya)

Sumber : admin