Rebound dari Tekanan Jual Global, Bursa Wall Street Semringah
Wednesday, August 07, 2024       04:25 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menghijau, Selasa, dengan S&P 500 dan Nasdaq ditutup melonjak 1%, karena investor kembali masuk ke pasar sehari setelah aksi jual dramatis, dengan komentar terbaru oleh pejabat Federal Reserve meredakan kekhawatiran resesi Amerika Serikat.
Dow juga menguat, tetapi ketiga indeks saham utama itu memangkas keuntungan menjelang penutupan dan berakhir jauh dari level tertinggi mereka hari itu, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (6/8) atau Rabu (7/8) pagi WIB.
Pada akhir sesi, Dow Jones Industrial Average naik 294,39 poin, atau 0,76%, menjadi 38.997,66, S&P 500 melesat 53,7 poin, atau 1,04%, pada 5.240,03 dan Nasdaq Composite Index meningkat 166,77 poin, atau 1,03%, menjadi 16.366,86.
Perumus kebijakan bank sentral AS menepis gagasan bahwa data ketenagakerjaan Juli yang lebih lemah dari perkiraan berarti ekonomi sedang menuju resesi, tetapi mereka juga memperingatkan the Fed perlu memangkas suku bunga untuk menghindari hasil seperti itu.
Saham mengalami tekanan jual karena data ekonomi yang lemah meningkatkan kekhawatiran akan resesi Amerika.
Trader memperkirakan peluang 75% bahwa the Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada pertemuan kebijakan berikutnya di September, dan peluang 25% untuk pengurangan 25 basis poin, menurut FedWatch Tool CME Group.
Semua sektor utama S&P 500 berakhir lebih tinggi, dengan real estat dan keuangan mencatat kenaikan terbesar. Saham megacap teknologi Nvidia melambung hampir 4%, mendorong S&P 500 dan Nasdaq.
"Pasar baru saja mengalami tekanan hebat, tetapi harganya kembali naik dalam jumlah yang layak, khususnya Nasdaq, dan orang-orang kembali pada gagasan bahwa dengan suku bunga yang lebih rendah, hal itu akan memberikan dukungan bagi saham," kata Rick Meckler, mitra di Cherry Lane Investments, New Vernon, New Jersey.
Nasdaq Composite masih melejit 9% sejauh tahun ini, didorong pada awal tahun oleh laba yang kuat dan optimisme atas kecerdasan buatan.
"Meski laba (baru-baru ini) cukup baik, dalam banyak kasus tidak terlalu bagus," ujar Meckler.
Kekhawatiran pasar baru-baru ini diperburuk karena investor mengurangi perdagangan yang didanai yen, yang digunakan untuk membiayai akuisisi saham selama bertahun-tahun, setelah kenaikan suku bunga Bank of Japan yang mengejutkan, pekan lalu.
Acara besar the Fed berikutnya adalah pidato Chairman Jerome Powell di Jackson Hole, Wyoming, pada 22-24 Agustus.
Saham Uber melesat 11% setelah penyedia layanan berbagi tumpangan dan pengiriman makanan itu mengalahkan estimasi Wall Street untuk pendapatan dan laba inti kuartal kedua, dibantu permintaan yang stabil.
Caterpillar melonjak 3% setelah mengalahkan estimasi analis untuk laba kuartal kedua, karena harga yang lebih tinggi pada ekskavator yang lebih besar dan peralatan lainnya mengimbangi penurunan permintaan di Amerika Utara.
Volume di bursa Wall Street tercatat 13,52 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12,48 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Caterpillar (3,04%)
-Dow (2,88%)
-JPMorgan (2,79%)
Saham berkinerja terburuk
-J&J (-1,41%)
-Intel (-1,39%)
-Boeing (-1,19%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Kenvue (14,68%)
-Uber Tech (10,93%)
-Royal Caribbean Cruises (7,51%)
Saham berkinerja terburuk
-Henry Schein (-8,11%)
-Albemarle (-4,78%)
-Vulcan Materials (-4,39%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Biovie (685,98%)
-VBI Vaccines (111,29%)
-Lytus Technologies Holdings Ptv (54,61%)
Saham berkinerja terburuk
-Airnet Tech (-81,46%)
-Richtech Robotics (-73,94%)
-Elevation Oncology (-63,37%)

Sumber : Admin