Rekor Kenaikan Beruntun Terpanjang Stoxx 600, Saham Eropa Bersinar
Saturday, February 01, 2025       06:34 WIB

Ipotnews - Saham-saham Eropa ditutup pada level tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat (31/1) akhir pekan ini. Kenaikan didorong oleh sektor teknologi, seiring dengan laporan keuangan positif dari perusahaan-perusahaan seperti Novartis dan Hexagon yang mengimbangi kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi.
Indeks acuan Eropa, Stoxx 600 mengalami kenaikan 0,13%, dengan sektor teknologi memimpin penguatan setelah naik 1,7%. Hexagon, perusahaan industri teknologi, menjadi pendorong utama sektor ini dengan lonjakan saham sebesar 8,9% setelah melaporkan peningkatan laba operasional kuartal keempat yang mengejutkan.
Sementara itu, pembuat peralatan semikonduktor asal Belanda, ASML , naik 2,3% setelah mempertahankan momentum positifnya pasca laporan laba yang solid pada hari Rabu. Sektor perawatan kesehatan juga menguat 0,4%, didorong oleh saham Novartis yang naik 1,9% setelah mencatat laba bersih triwulanan yang melampaui ekspektasi, berkat penjualan kuat dari obat gagal jantung Entresto dan obat multiple sclerosis Kesimpta.
Indeks acuan Stoxx 600 mencatat kenaikan selama empat sesi berturut-turut, sekaligus mencetak rekor kenaikan mingguan keenam berturut-turut, yang merupakan periode kenaikan terpanjang sejak Maret 2024.
Indeks utama pasar saham Eropa juga bertengger di zona hijau. Indeks DAX Jerman naik 0,02% ke posisi 21.732. Indeks FTSE Inggris naik 0,31% ke level 8.673. Dan Indeks CAC Perancis menanjak 0,11% di posisi 7.950.
Pasar ekuitas Eropa berhasil mengatasi tekanan dari penurunan pasar global awal pekan ini, yang dipicu oleh peluncuran model AI berbiaya rendah dari perusahaan Tiongkok, DeepSeek. Selain itu, tanda-tanda bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin akan memangkas suku bunga pada bulan Maret untuk merespons perlambatan pertumbuhan ekonomi turut mendorong optimisme investor. Menurut data LSEG , para pedagang memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 79 basis poin sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, investor tetap waspada menjelang tenggat waktu 1 Februari terkait keputusan Presiden AS Donald Trump mengenai kebijakan tarif. Trump telah mengancam Uni Eropa dengan tarif baru, meskipun belum memberikan kejelasan lebih lanjut.
Steve Sosnick, kepala analis pasar di Interactive Brokers, menjelaskan bahwa karakteristik perusahaan Eropa yang berorientasi ekspor memberikan keuntungan pada bulan ini. "Dolar yang lebih kuat mendukung pendapatan mereka," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa kenaikan pasar turut didorong oleh keyakinan bahwa Uni Eropa bukan satu-satunya target kebijakan tarif pemerintahan Trump. Namun, saham Electrolux anjlok setelah memperingatkan dampak ketidakpastian di pasar Amerika Utara akibat potensi tarif dari AS.
Dari sisi makroekonomi, inflasi di lima negara bagian utama Jerman mengalami penurunan pada Januari, mengindikasikan bahwa inflasi nasional juga berpotensi melemah. Indeks DAX, yang mencerminkan perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor Jerman, bergerak datar meskipun mendekati level tertinggi sepanjang masa.
Sementara itu, Commerzbank Jerman mencatat kenaikan 1,7% setelah membukukan pertumbuhan laba bersih sebesar 20% pada tahun 2024. Di sisi lain, saham perusahaan telekomunikasi Finlandia, Elisa, turun 4,8% setelah melaporkan laba kuartal keempat yang lebih rendah dari perkiraan.
Di sektor industri, saham Verallia SA melonjak 11,1% setelah laporan menyebutkan bahwa keluarga miliarder Brasil, Moreira Salles, sedang menjajaki kemungkinan akuisisi terhadap produsen kemasan kaca asal Prancis tersebut.
(reuters/mk)

Sumber : admin