S&P 500 dan Nasdaq Terkatrol Kesepakatan Amazon-OpenAI, Dow Terbebani Saham Kesehatan
Tuesday, November 04, 2025       05:01 WIB
  • S&P 500 dan Nasdaq ditutup menguat, didorong kesepakatan besar di sektor AI, sementara ketidakjelasan arah kebijakan the Fed meningkat akibat minimnya data ekonomi resmi.
  • Amazon melesat 4% setelah mengumumkan kesepakatan senilai USD38 miliar dengan OpenAI, sementara Nvidia menguat 2,2% pasca Presiden Trump membatasi ekspor chip AI ke China.
  • Dow Jones melorot 0,48%, terbebani kejatuhan saham UnitedHealth (-2,3%) dan Merck (-4,1%), sedangkan sektor consumer discretionary memimpin kenaikan dan materials menjadi sektor terlemah.

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Senin, dengan S&P 500 dan Nasdaq menghijau, ditopang sentimen positif dari sejumlah kesepakatan besar di sektor kecerdasan buatan (AI). Namun, arah kebijakan moneter jangka pendek Federal Reserve masih kabur akibat terbatasnya rilis data ekonomi resmi Amerika Serikat akibat penutupan pemerintahan.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 226,19 poin atau 0,48% menjadi 47.336,68, sementara S&P 500 naik 11,77 poin atau 0,17% jadi 6.851,97, dan Nasdaq Composite Index menguat 109,77 poin atau 0,46% ke posisi 23.834,72, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (3/11) atau Selasa (4/11) pagi WIB.
Dari 11 sektor utama di indeks S&P 500, consumer discretionary mencatat kenaikan tertinggi, sedangkan sektor material mengalami penurunan terdalam.
Saham teknologi menjadi pendorong utama kenaikan Nasdaq, sementara pelemahan saham kesehatan seperti UnitedHealth Group dan Merck -- yang masing-masing anjlok 2,3% dan 4,1% -- menahan laju Dow Jones.
Katalis utama penguatan pasar datang dari Amazon yang mengumumkan kesepakatan senilai USD38 miliar dengan OpenAI untuk menjalankan dan mengembangkan beban kerja AI di infrastruktur cloud Amazon Web Services (AWS). Saham Amazon melejit 4% usai pengumuman tersebut.
Saham Nvidia juga melesat 2,2% setelah Presiden AS Donald Trump menyatakan bahwa chip AI paling canggih buatan perusahaan tersebut hanya akan digunakan perusahaan Amerika Serikat dan tidak akan diekspor ke China maupun negara lain.
Sentimen pasar turut didorong oleh optimisme atas kesepakatan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping, pekan lalu, untuk menurunkan ketegangan perang dagang antara dua ekonomi terbesar dunia.
"Kesepakatan Amazon dan kabar merger serta akuisisi lain mengangkat pasar, ditambah berita positif dari hubungan dagang AS-China dan nada dovish dari beberapa pejabat the Fed," kata Ross Mayfield, analis Baird, di Louisville, Kentucky.
"(Namun) pasar jelas dipimpin oleh perusahaan semikonduktor teknologi besar, dan hal itu terjadi hampir di seluruh bull market ini."
Sementara itu, saham Kimberly-Clark ambles 14,6% setelah mengumumkan rencana membeli produsen Tylenol, Kenvue, dengan nilai lebih dari USD40 miliar. Saham Kenvue meroket 12,3%.
Minimnya data ekonomi resmi akibat government shutdown membuat pelaku pasar mengandalkan indeks manufaktur dari Institute for Supply Management (ISM) dan S&P Global yang menunjukkan sektor industri AS masih menghadapi ketidakpastian terkait kebijakan tarif impor Presiden Trump. Mahkamah Agung AS dijadwalkan akan membahas legalitas kebijakan tarif tersebut pada Rabu.
Setelah pemangkasan suku bunga yang dilakukan the Fed pekan lalu, arah kebijakan berikutnya menjadi tidak jelas karena terbatasnya indikator ekonomi. Data ketenagakerjaan versi ADP yang akan dirilis Rabu diprediksi memberikan petunjuk mengenai kondisi pasar tenaga kerja Amerika.
Pejabat the Fed masih menunjukkan perbedaan pandangan. Gubernur Stephen Miran mendukung pemangkasan suku bunga lanjutan, sedangkan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee menilai langkah itu perlu ditahan karena inflasi masih jauh di atas target 2%.
Hingga kini, lebih dari 300 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah melaporkan kinerja kuartal III, dengan 83% di antaranya membukukan hasil di atas perkiraan analis, menurut data LSEG .
Jumlah saham yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,34 banding 1 di NYSE . Terdapat 202 titik tertinggi baru dan 142 titik terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 1.799 saham menguat dan 2.887 saham melorot di mana jumlah yang turun melebihi yang naik dengan rasio 1,6 banding 1.
S&P 500 mencatat 16 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan 32 titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 74 titik tertinggi baru dan 181 titik terendah baru.
Volume transaksi di bursa Wall Street mencapai 19,62 miliar lembar saham, dibandingkan rata-rata 21,11 miliar lembar saham untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Amazon.com Inc (4,13%)
-Boeing Co (2,19%)
-Nvidia Corporation (1,91%)
Saham berkinerja terburuk
-Merck & Company Inc (-3,96%)
-Nike Inc (-2,84%)
-Unitedhealth Group (-2,51%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-IDEXX Laboratories Inc (13,58%)
-Kenvue Inc (13,85%)
-Incyte Corporation (8,26%)
Saham berkinerja terburuk
-Kimberly-Clark Corp (-14,10%)
-Moderna Inc (-8,43%)
-FMC Corporation (-5,97%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-MSP Recovery Inc (159,05%)
-Prelude Therapeutics Inc (107,55%)
-Terns Pharmaceuticals Inc (71,91%)
Saham berkinerja terburuk
-Uniqure NV (-50,27%)
-Zooz Power Ltd (-45,40%)
-CURRENC Group Inc (-35,98%)

Sumber : Admin