- Bursa Eropa ditutup stabil, dengan STOXX 600 naik tipis 0,10% ditopang sektor teknologi, sementara saham keuangan menekan pasar.
- Inditex melonjak 8,9%, memimpin penguatan pasar setelah penjualan awal kuartal IV melampaui ekspektasi, sehingga mengangkat indeks ritel 3,5% dan bursa Spanyol 0,7%.
- Sentimen pasar didukung data ekonomi positif dan harapan pemangkasan suku bunga the Fed, namun beberapa saham besar seperti Hugo Boss dan Sainsbury's melemah karena isu perusahaan.
Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa berakhir relatif stabil, Rabu, ditopang penguatan saham teknologi yang mampu menahan tekanan dari kejatuhan sektor keuangan. Di antara jajaran saham utama, Inditex menjadi sorotan setelah melonjak mendekati level tertinggi dalam satu tahun, didorong awal musim penjualan musim dingin yang solid.
Indeks acuan pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik tipis 0,10% atau 0,57 poin menjadi 576,22, demikian laporan Reuters dan CNBC , di Bengaluru, Rabu (3/12) atau Kamis (4/12) dini hari WIB.
Sementara, bursa regional utama berakhir variatif. Indeks DAX Jerman melemah 0,07% atau 17,15 poin jadi 23.693,71, FTSE 100 Inggris berkurang 0,10% atau 9,73 poin ke posisi 9.692,07, sedangkan CAC Prancis bertambah 0,16% atau 12,81 poin menjadi 8.087,42.
Pasar Spanyol menjadi pendorong positif di kawasan, dengan indeks acuannya menguat 0,7% setelah saham Inditex melesat 8,9%. Lonjakan tersebut terjadi setelah pemilik merek Zara itu melampaui ekspektasi pada awal kuartal keempat, mencatat pertumbuhan penjualan yang disesuaikan mata uang sebesar 10,6% sepanjang November--periode yang mencakup akhir pekan Black Friday.
Kinerja kuat itu menjadikan Inditex pemimpin penguatan STOXX 600 sekaligus mengangkat indeks ritel 3,5%. Sebagai barometer global industri fesyen cepat, hasil Inditex memberi gambaran awal mengenai performa peritel selama musim diskon sekaligus menandai awal yang positif bagi kuartal dengan pendapatan tertinggi dalam setahun.
Kenaikan sektor ritel turut didukung perbaikan indikator aktivitas bisnis zona euro. Indeks PMI komposit naik dari 52,5 menjadi 52,8 poin, level tertinggi dalam dua setengah tahun, ditopang sektor jasa yang tetap ekspansif dengan PMI mencapai 53,6--terbaik sejak Mei 2023.
Menurut analis teknikal IG Group, Axel Rudolph, revisi naik data PMI menunjukkan bahwa sektor industri dan material dasar mulai merasakan dampak positif dari perbaikan aktivitas ekonomi.
Sektor teknologi melanjutkan reli empat hari berturut-turut dengan kenaikan 1,3%. Saham pertahanan juga melonjak 2,3% setelah Rusia menyatakan rencana perdamaian Ukraina yang dipimpin Amerika Serikat belum memenuhi tuntutannya.
Di sisi lain, Perdana Menteri Ukraina, Yulia Svyrydenko, menyambut baik proposal Komisi Eropa untuk membantu memenuhi kebutuhan pembiayaan negara tersebut, menyebutnya sebagai langkah penting dan bertanggung jawab.
Sektor sumber daya dasar melesat 2,6%, sementara energi bertambah 0,6%. Adapun saham asuransi dan perbankan menjadi penekan pasar, masing-masing melorot 1,4% dan 0,9% setelah reli kuat pekan sebelumnya.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada Desember kembali meningkat menyusul data ekonomi Amerika yang lemah serta pernyataan bernada dovish dari beberapa pejabat bank sentral.
Analis UBS Global Wealth Management, Kiran Ganesh, menilai prospek penurunan suku bunga merupakan katalis utama narasi positif pasar tahun depan.
Data terbaru menunjukkan aktivitas sektor jasa Amerika stabil sepanjang November, sementara payroll swasta justru turun secara tak terduga.
Dari sisi korporasi, Hugo Boss ambles 9,9% setelah memperingatkan penurunan penjualan tahun depan seiring perusahaan melakukan penyesuaian strategi.
Airbus bangkit 4% setelah dua hari terkoreksi, meski produsen pesawat tersebut memangkas target pengiriman sebanyak 30 unit namun tetap mempertahankan proyeksi keuangan 2025.
Sainsbury's merosot 4,1% setelah sovereign wealth fund Qatar kembali melepas sebagian kepemilikannya, mengakhiri hampir dua dekade posisi sebagai pemegang saham terbesar. (Reuters/CNBC/AI)
Sumber : Admin