Saham PACK, DAAZ Bebas Dari Kurungan; GGRP Digembok; SFAN, NSSS Berstatus UMA
Wednesday, November 20, 2024       08:16 WIB

Ipotnews - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal membuka suspensi atau penghentian sementara perdagangan efek saham PT Solusi Kemasan Digital Tbk () dan PT Daaz Bara Lestari Tbk (). Waran dari PT Solusi Kemasan Digital Tbk (-W) juga kembali diizinkan untuk ditransaksikan investor di seluruh pasar.
"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham dan di pasar reguler dan pasar tunai dibuka kembali mulai perdagangan sesi I tanggal 20 November 2024," ungkap Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono dalam keterbukaan informasi publik BEI, Selasa (19/11).
Sementara BEI mengunci sementara saham PT Gunung Raja Paksi Tbk () karena terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan. Penghentian sementara perdagangan saham ini bertujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," kata dia.
Di saat yang bersamaan juga BEI menetapkan status unusual market activity (UMA) terhadap saham Surya Fajar Capital Tbk () dan PT Nusantara Sawit Sejahtera Tbk () karena indikasi pola transaksi yang tidak biasa.
"Meski terjadi UMA namun tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," kata Yulianto.
Berkaitan dengan hal itu, Otoritas Bursa sedang melakukan pencermatan secara mendalam terhadap pola transaksi saham ini. Investor diharapkan untuk terus memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa.
Investor juga dianjurkan untuk terus mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya serta mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS .
"Investor juga disarankan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," pungkas dia. (Marjudin)

Sumber : admin