Suspensi Saham Dan Waran ISEA Dicabut, Saham ITMA Masuk Radar Pengawasan BEI
Wednesday, July 31, 2024       07:42 WIB

Ipotnews - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencabut suspensi atau penghentian sementara perdagangan efek saham dan waran PT Indo American Seafoods Tbk () dan (-W). Sementara, saham PT Sumber Energi Andalan Tbk () masuk radar pengawasan karena terjadi penurunan harga yang tidak wajar.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono mengatakan pembukaan suspensi ini dilakukan setelah dilakukan penilaian yang cermat atas saham perseroan. Dengan berakhirnya masa suspensi ini, maka saham dan warannya dapat ditransaksikan oleh investor.
"Berdasarkan penilaian bursa, maka dengan ini diumumkan bahwa suspensi atas perdagangan saham di pasar reguler dan pasar tunai serta Waran -W dibuka di seluruh pasar kembali mulai perdagangan sesi I," ungkap Yulianto dalam keterbukaan informasi publik BEI, Rabu (31/7).
Sementara itu BEI menetapkan status unusual market activity (UMA) terhadap saham PT Sumber Energi Andalan Tbk () karena terjadi penurunan harga yang tidak wajar.
"Meski terjadi UMA namun tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal," kata Yulianto.
Berkaitan dengan hal itu, Otoritas Bursa sedang melakukan pencermatan secara mendalam terhadap pola transaksi saham ini. Investor diharapkan untuk terus memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa.
Investor juga dianjurkan untuk terus mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya serta mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS .
"Investor juga disarankan untuk mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi," pungkas dia.
Ditinjau dari data RTI, saham dalam sepekan terakhir anjlok 49,17 persen ke level Rp488 per lembarnya. Harga saham tertinggi sementara di level Rp960 dan terendah Rp475 per lembar dengan kapital market sebesar Rp487,54 miliar.(Marjudin)

Sumber : admin

berita terbaru