Tensi Timur Tengah Bebani Sentimen, Bursa Ekuitas Eropa Tersungkur
Thursday, June 19, 2025       03:23 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa merosot, Rabu, karena investor menunggu keputusan kebijakan moneter Federal Reserve, dengan ketegangan yang sedang berlangsung di Timur Tengah menambah ketidakpastian pasar.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup melemah 0,36% atau 1,93 poin menjadi 540,33, level terendah hampir satu bulan, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Rabu (18/6) atau Kamis (19/6) dini hari WIB.
Permusuhan antara Iran dan Israel berlanjut hingga hari keenam, dengan kekhawatiran akan keterlibatan Amerika Serikat yang lebih langsung setelah Presiden Donald Trump meminta "penyerahan tanpa syarat" Teheran.
Namun, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menolak permintaan Trump untuk menyerah.
Saham pertahanan termasuk di antara yang mencatat kenaikan tertinggi, menguat sekitar 0,6%.
Trader juga menjauh dari aset berisiko menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve pada pukul 18.00 GMT, di mana para pejabat secara luas diprediksi mempertahankan suku bunga tetap stabil.
Investor akan mencermati komentar perumus kebijakan untuk mendapatkan sinyal tentang bagaimana bank sentral AS itu berencana untuk menavigasi lingkungan perdagangan yang tidak pasti.
"Meningkatnya ketidakpastian geopolitik dan perdagangan berarti perkiraan pertumbuhan dan inflasi the Fed mungkin kurang tepat," kata Ipek Ozkardeskaya, analis Swissquote Bank.
The Fed menghadapi tantangan tambahan dari potensi risiko inflasi yang berasal dari krisis Timur Tengah yang bereskalasi.
Menjelang batas waktu jeda tarif 8 Juli, banyak negara, termasuk Uni Eropa, berusaha keras untuk mencapai kesepakatan dengan Washington. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen masih berusaha mencapai kesepakatan pada 9 Juli.
Satu-satunya kesepakatan formal yang ditandatangani adalah finalisasi perjanjian AS-Inggris yang diumumkan bulan lalu.
Indeks bursa utama lainnya sebagian besar beragam.
FTSE 100 London ditutup naik 0,11% atau 9,44 poin menjadi 8.843,47, setelah data menunjukkan inflasi Inggris mereda sesuai ekspektasi pada Mei. Investor sekarang mengamati keputusan suku bunga Bank of England, Kamis.
"Dengan inflasi jasa yang masih tinggi...BoE tampaknya akan mempertahankan suku bunga tidak berubah," kata Ruth Gregory, ekonom Capital Economics.
Sementara, Indeks DAX Jerman melemah 0,50% atau 116,84 poin menjadi 23.317,81 dan CAC Prancis berkurang 0,36% atau 27,61 poin menjadi 7.656,12.
Bank sentral Swedia memangkas suku bunga acuannya menjadi 2,00% dari 2,25%, sejalan dengan ekspektasi. Namun, indeks acuan Stockholm turun 0,1%.
Sektor perawatan kesehatan menjadi beban terbesar pada indeks acuan, terseret kejatuhan 1% saham Novo Nordisk.
Hakim AS menguatkan keputusan Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika untuk menghapus obat-obatan terlaris raksasa farmasi itu, Ozempic dan Wegovy, dari shortage list.
Barclays memperkirakan target akhir 2026 sebesar 620 untuk STOXX 600, dengan mengutip langkah-langkah stimulus Jerman dan pemotongan suku bunga sebagai pendorong utama untuk prospek optimistis ini.
Perusahaan alih daya Prancis, TP, anjlok 13,6% ke posisi terendah STOXX 600 setelah mengumumkan target jangka menengah baru.
Gerresheimer melejit 6,3% setelah pembuat kemasan medis Jerman itu mengatakan pihaknya diberitahu KPS Capital Partners masih dalam pembicaraan dengan Warburg Pincus mengenai potensi tawaran pengambilalihan bersama. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Wednesday, Jul 02, 2025 - 18:34 WIB
PP Presisi Lunasi Obligasi Rp 107 M
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:49 WIB
Indonesia Market Summary (02/07/2025)
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:25 WIB
ELIT Dividen Tunai Rp 5 per Saham (Koreksi)
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:20 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham IMPC, Beli
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:17 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham TPIA, Beli
Wednesday, Jul 02, 2025 - 17:11 WIB
IPCC Catat Pertumbuhan Kinerja 10,9% hingga Mei 2025