Terbebani Kejatuhan Saham Energi, Bursa Ekuitas Eropa Menjauh dari Level Puncak Dua Pekan
Tuesday, November 26, 2024       03:19 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Eropa merosot dari level tertinggi dua minggu, Senin, karena kenaikan dibatasi oleh kejatuhan saham energi, sementara sentimen pasar tetap optimistis menyusul penunjukan Menteri Keuangan Amerika Serikat yang baru dan pernyataan menggembirakan dari Kepala Ekonom ECB mengenai pelonggaran kebijakan moneter.
Indeks pan-Eropa STOXX 600 ditutup naik tipis 0,06% atau 0,31 poin menjadi 508,78 poin, setelah mencapai level tertinggi dua pekan di awal sesi dan mencatat tiga sesi kenaikan berturut-turut, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di Bengaluru, Senin (25/11) atau Selasa (26/11) dini hari WIB.
Bursa regional utama juga menghijau. Di Jerman, Indeks DAX menguat 0,43% atau 82,61 poin menjadi 19.405,20, FTSE 100 Inggris bertambah 0,36% atau 29,60 poin jadi 8.291,68 dan CAC Prancis naik 0,03% atau 2,46 poin menjadi 7.257,47.
Saham energi melorot 1% dan menjadi beban terbesar pada indeks tersebut, karena harga minyak anjlok 2,7% didorong laporan Israel dan Lebanon menyetujui persyaratan kesepakatan untuk mengakhiri konflik Israel-Hizbullah.
Berdasarkan sektor, saham pertahanan mengalami penurunan paling besar, menyusut 1,5%.
Bank Italia, UniCredit, ambles 4,7% setelah meluncurkan penawaran saham penuh yang mengejutkan senilai 10 miliar euro (USD10,45 miliar) untuk pesaing domestiknya yang lebih kecil, Banco BPM, yang melejit 5,5%.
Saham Commerzbank tersungkur 5%, karena investor menilai dampak kesepakatan Unicredit dengan Banco BPM terhadap kemungkinan tawaran pembelian oleh pemberi pinjaman Jerman tersebut.
CEO UniCredit, Andrea Orcel, mengatakan setiap tawaran Commerzbank akan datang setelah kesepakatan Banco BPM.
Sementara itu, saham luxury brand menjadi salah satu pendorong terbesar bagi STOXX 600, melesat lebih dari 1,5%. Saham tersebut kehilangan 5% dalam empat minggu terakhir.
Sebagai pendorong sentimen global, saham berjangka Wall Street naik bersamaan dengan penurunan imbal hasil US Treasury, menyusul pemilihan fund manager Scott Bessent oleh Donald Trump sebagai menteri keuangan. Bessent diprediksi mengelola utang AS sambil juga berfokus pada pemberlakuan tarif perdagangan.
"Jika fokus utama pemerintahan baru adalah meningkatkan pertumbuhan, ada kemungkinan besar hal ini dapat menjadi sangat positif bagi Amerika, dengan dampak yang meluas ke tempat lain di seluruh dunia," kata analis Deutsche Bank.
Dengan latar belakang optimisme yang hati-hati, perhatian beralih ke data Eropa mendatang pekan ini, yang dapat memberikan wawasan tentang arah ekonomi zona euro. Angka inflasi awal dari Jerman, ekonomi terbesar di blok tersebut, dijadwalkan untuk dirilis Kamis.
Moral bisnis Jerman jatuh lebih dari ekspektasi pada November, menambah prospek negatif bagi negara tersebut, yang bersiap menjadi negara G7 dengan kinerja terburuk tahun ini.
Kepala Ekonom Bank Sentral Eropa Phillip Lane mengatakan kebijakan bank tersebut tidak boleh tetap ketat terlalu lama, sementara juga memuji pendekatan bertahap untuk memangkas suku bunga.
Ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin oleh ECB pada pertemuan 12 Desember meningkat tajam, dengan pelaku pasar kini mengantisipasi lebih dari 50% kemungkinan tindakan ini.
Saham Tomra Systems meroket 10,7%, dengan analis mengutip rencana Spanyol untuk memperkenalkan skema return deposito dalam waktu dua tahun, yang meningkatkan prospek penjualan mesin perusahaan teknologi berkelanjutan Norwegia tersebut di pasar-pasar utama.
ITV melonjak 8,6% menyusul laporan media bahwa broadcaster Inggris tersebut dapat menjadi target akuisisi bagi tim yang dipimpin CVC Capital Partners.
Di sisi lain, pengecer perbaikan rumah Kingfisher anjlok 13,2% setelah menurunkan batas atas prospek laba tahunannya, yang menyeret sektor ritel. (ef)

Sumber : Admin