The Fed Ogah Segera Pangkas Suku Bunga, Rupiah Melemah Kamis (30/1/2025) Siang
Thursday, January 30, 2025       12:30 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat, setelah tadi malam Federal Reserve menegaskan tak akan buru - buru menurunkan suku bunga acuan, seperti permintaan Presiden Donald Trump Minggu lalu.
Mengutip data Bloomberg pada Kamis (30/1) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.264 per dolar AS, melemah 43 poin atau 0,27% dibandingkan Rabu sore (29/1) di level Rp16.220 per dolar AS.
Chief Economist & Head of Research Mirae Asset, PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto mengakui pelemahan rupiah hari ini menyusul pernyataan Jerome Powell yang cenderung hawkish tadi malam.
"Tidak ada hal yang mengejutkan pada pengumuman hasil rapat FOMC tadi malam," kata Rully dalam keterangan tertulis, hari ini.
Sesuai ekspektasi, the Fed menahan suku bunga kebijakannya, Federal Funds Rate (FFR) pada rentang 4,25-4,5%. The Fed kemungkinan masih akan tetap menahan suku bunga pada posisi saat ini. "Terutama dengan pertimbangan kondisi ekonomi AS saat ini yang masih cukup baik," ujar Rully.
Saat ini tingkat pengangguran AS tergolong cukup rendah sebesar 4,1% dan data non-farm payroll di bulan Desember jauh di atas estimasi sebesar 256ribu, versus konsensus yang sebesar 165 ribu
Ke depan, the Fed masih akan tetap data-dependent dalam menentukan kebijakan moneter di tengah tekanan yang dilakukan oleh Presiden Donald Trump untuk menurunkan suku bunga secara agresif agar memberi stimulus kepada ekonomi AS.
Pada saat yang bersamaan indeks Dollar (DXY) naik ke 108 setelah sempat turun ke level 107,3 pada awal pekan ini. "Hal ini yang sedikit memberi tekanan terhadap rupiah setelah libur panjang bertepatan dengan Hari Raya Imlek dan Isra Mi'raj Nabi Muhammad," pungkas Rully.
Federal Reserve atau The Fed mempertahankan suku bunga acuannya sebesar 4,25%--4,50% dalam Federal Open Market Committee atau FOMC periode Januari 2025. FOMC memberikan suara bulat untuk mempertahankan suku bunga The Fed setelah bank sentral AS itu menurunkan suku bunga satu poin persentase pada akhir 2024 tadi malam.
Gubernur The Fed Jerome Powell menjelaskan bahwa inflasi tetap cukup tinggi, tetapi dalam jalur yang tepat untuk mencapai target 2%. The Fed juga mencermati bahwa tingkat pengangguran telah stabil pada level yang rendah.
(Adhitya)

Sumber : admin