Trump Dinilai Mulai Melunak Pada China, Rupiah Menguat Tipis
Monday, January 20, 2025       12:34 WIB

Ipotnews - Rupiah menguat tipis terhadap dolar, karena pelaku pasar menangkap sinyal melunaknya Donald Trump terhadap China di periode kedua kepemimpinan sebagai Presiden Amerika Serikat.
Mengutip data Bloomberg pada Senin (20/1) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp16.364 per dolar AS, menguat 16 poin atau 0,10% dibandingkan Jumat sore (17/1) di level Rp16.380 per dolar AS.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong mengatakan bahwa pelaku pasar menangkap sinyal bahwa hubungan antara Trump dengan China mulai melunak di periode kedua kepemimpinan dirinya. "Ini terlihat dari pembatalan pemblokiran layanan TikTok di AS yang seharusnya sudah mulai terjadi," kata Lukman saat dihubungi Ipotnews hari ini.
Komunikasi Trump dengan Presiden China pada Jumat kemarin semakin menguatnya sinyal bahwa ia tidak akan seagresif di periode pertama. "Trump dinilai akan lebih soft dan gradual dalam soal kebijakan hubungan dengan China," ujar Lukman .
Donald Trump menelepon Presiden China Xi Jinping pada Jumat (17/1) atau tiga hari jelang pelantikan dirinya sebagai presiden ke-47 Amerika Serikat. Trump mengunggah kesan pembicaraan dengan Xi di media sosial buatannya, Truth Social.
"Saya baru saja bicara dengan pemimpin China, Xi Jinping," kata Trump, dikutip CNN. Dia lalu berujar, "Itu sesuai ekspektasi bahwa kita akan memecahkan masalah bersama dan memulainya sesegera mungkin."
TikTok sendiri diketahui baru saja mengumumkan pemulihan layanan di Amerika Serikat pada 19 Januari 2025 setelah sempat mengalami gangguan. Keputusan ini didukung oleh Presiden terpilih Donald Trump yang memberikan jaminan bahwa penyedia layanan TikTok tidak akan dikenai sanksi.
Aplikasi yang memiliki lebih dari 170 juta pengguna di AS ini sebelumnya terkena larangan sementara terkait kekhawatiran keamanan nasional. Putusan Mahkamah Agung pada 17 Januari menyatakan undang-undang yang mengharuskan ByteDance, perusahaan asal Tiongkok pemilik TikTok, untuk menjual aplikasi ini atau menghentikan operasinya di AS adalah konstitusional.
Presiden Trump berencana mengeluarkan perintah eksekutif untuk memperpanjang waktu sebelum larangan diberlakukan, memberikan kesempatan untuk menyelesaikan solusi jangka panjang. Salah satu usulan adalah pembentukan usaha patungan yang memungkinkan AS memiliki 50% kepemilikan TikTok, menjaga aplikasi tetap aktif dan menjawab kekhawatiran keamanan nasional.
(Adhitya)

Sumber : admin