Wall Street Berakhir Variatif, S&P 500 dan Nasdaq Terkatrol Saham Teknologi
Wednesday, November 20, 2024       04:39 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir variatif, Selasa, dengan S&P 500 dan Nasdaq menghijau, dipimpin lonjakan saham teknologi karena investor dengan penuh semangat menunggu laporan keuangan pekan ini dari Nvidia, sementara Walmart melesat setelah raksasa ritel tersebut menaikkan perkiraan tahunannya.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup naik 23,35 poin, atau 0,40%, menjadi 5.916,97 dan Nasdaq Composite Index melambung 195,66 poin, atau 1,04%, menjadi 18.987,47, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (19/11) atau Rabu (20/11) pagi WIB.
Sementara, Dow Jones Industrial Average ditutup turun 120,66 poin, atau 0,28%, menjadi 43.268,94,
Ketiga indeks utama itu mengawali hari di area negatif, dengan indeks acuan merosot sebanyak 0,64% setelah Presiden Rusia Vladimir Putin menurunkan ambang batas serangan nuklir sebagai respons terhadap berbagai serangan konvensional sebelumnya pada hari itu, dan Moskow mengatakan Ukraina telah menyerang jauh di dalam wilayah Rusia dengan rudal jarak jauh buatan Amerika Serikat.
Saham memangkas kerugian setelah Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengatakan Moskow akan melakukan segala yang mungkin untuk mencegah perang nuklir.
Nvidia, yang akan melaporkan kinerja kuartalan setelah bel pada penutupan Rabu, melejit dan menjadi yang paling positif di S&P 500 dan Nasdaq. Teknologi memimpin keperkasaan di antara sektor-sektor S&P 500.
Saham megacap lainnya juga menanjak, termasuk Amazon.com.
"Hal terpenting hari ini adalah kehati-hatian terhadap apa yang terjadi di Ukraina. Sebagian besar investor bersembunyi di beberapa nama megacap, yang sedikit mengejutkan menjelang rilis laporan keuangan Nvidia, tetapi mereka sangat likuid," kata Timothy Chubb, Chief Investment Officer Girard, Univest Wealth Division.
Saham Walmart mencapai rekor tertinggi intraday setelah pengecer itu menaikkan perkiraan penjualan dan laba tahunannya untuk ketiga kalinya berturut-turut.
"Walmart masuk dan memberikan panduan yang optimistis," kata Quincy Krosby, Chief Global Strategist LPL Financial di Charlotte, North Carolina.
"Salah satu komponen yang penting bagi pasar adalah pernyataan bahwa semakin banyak pelanggan mereka yang masuk dan membeli barang-barang dalam kategori margin yang lebih tinggi, yang merupakan sesuatu yang telah diperhatikan."
Saham Super Micro Computer melonjak setelah pembuat server kecerdasan buatan itu menunjuk BDO USA sebagai auditornya dan mengatakan telah mengajukan rencana tersebut ke Nasdaq untuk menghindari delisting.
Saham Netflix juga menguat setelah perusahaan media streaming itu mengatakan 108 juta orang menonton pertandingan tinju antara Jake Paul dan Mike Tyson.
Menambah optimisme, analis Goldman Sachs memperkirakan S&P 500 akan mencapai 6.500 pada akhir 2025.
Investor juga menunggu penunjukan anggota kabinet bagi pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump.
Selasa, Trump mengatakan dia akan mencalonkan CEO Cantor Fitzgerald dan BGC Group, Howard Lutnick, untuk menjabat sebagai menteri perdagangan. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nvidia (4,89%)
-Walmart (3,00%)
-Amazon.com (1,44%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (-2,16%)
-3M (-1,51%)
-Travelers (-1,30%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Super Micro Computer (31,34%)
-Vista Energy (5,61%)
-Nvidia (4,89%)
Saham berkinerja terburuk
-Incyte (-8,33%)
-Moderna (-5,64%)
-Intuit (-5,10%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Painreform (161,68%)
-noco noco (67,01%)
-Next Tech Holding (61,76%)
Saham berkinerja terburuk
-Silence Therapeutics (-36,75%)
-Akari Therapeutics (-31,44%)
- QMMM Holdings (-26,59%)

Sumber : Admin