Wall Street Loyo Merespons Data Inflasi, Nasdaq Terpukul Kejatuhan Saham Teknologi
Thursday, November 28, 2024       05:09 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street ditutup lebih rendah, Rabu, dengan Nasdaq memimpin kejatuhan, karena saham teknologi merosot pada malam Thanksgiving di tengah kekhawatiran Federal Reserve mungkin berhati-hati dalam pemotongan suku bunga setelah data inflasi Amerika Serikat yang sangat kuat.
Indeks berbasis luas S&P 500 ditutup turun 22,89 poin, atau 0,38%, menjadi 5.998,74, sementara Nasdaq Composite Index merosot 115,10 poin, atau 0,60%, menjadi 19.060,48, dan Dow Jones Industrial Average melemah 138,25 poin, atau 0,31%, menjadi 44.722,06, demikian laporan  Reuters  dan   CNBC ,  di New York, Rabu (27/11) atau Kamis (28/11) pagi WIB.
Data menunjukkan belanja konsumen meningkat pesat sepanjang Oktober, yang memperlihatkan ekonomi AS mempertahankan laju pertumbuhannya yang kuat, tetapi kemajuan dalam meredam laju inflasi tampaknya terhenti.
Trader menambah taruhan bahwa the Fed akan menurunkan biaya pinjaman sebesar 25 basis poin pada pertemuan Desember, menurut FedWatch Tool CME Group. Namun, mereka mengantisipasi bank sentral tidak mengubah suku bunga pada pertemuan Januari dan Maret.
Investor masih mengukur dampak janji Presiden terpilih Donald Trump, Senin, untuk mengenakan bea masuk sebesar 25% pada impor dari Meksiko dan Kanada dan 10% pada barang-barang China, kecuali mereka menghentikan aliran opioid fentanyl yang mematikan dan migran ilegal ke Amerika.
Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan minggu ini bahwa peningkatan kebijakan tarif berisiko menunda pengembalian ke target inflasi 2,0%.
Saham Dell merosot 12% dan HP menyusut hampir 6% setelah perkiraan triwulanan yang suram, membebani sektor Teknologi Informasi, yang kehilangan 1,2%.
Sentimen tersebut menyebar ke emiten megacap seperti Nvidia dan Microsoft, sementara Indeks Semikonduktor Philadelphia SE berakhir 1,8% lebih rendah.
Indeks Russell 2000 loyo setelah mencapai rekor tertinggi di awal minggu. Indeks tersebut ditutup naik tipis 0,08% atau 1,88 poin menjadi 2.426,19.
Investor juga mencermati data di awal sesi yang menunjukkan ekonomi tumbuh dengan pesat sepanjang kuartal ketiga. Klaim pengangguran mingguan melorot lagi, pekan lalu, tetapi tetap membuka peluang bagi pemangkasan suku bunga lagi dari the Fed pada Desember.
"Inflasi terbukti sedikit lebih sulit daripada yang diinginkan the Fed, yang mungkin membuat mereka berpikir ulang untuk memangkas suku bunga," kata Scott Welch, Chief Investment Officer Certuity.
"Ada pertanyaan seputar dampak kebijakan tarif yang dinyatakan Trump, yang jika diterapkan dapat menjadi inflasi yang cukup tinggi sehingga the Fed harus menyeimbangkan diri antara data ekonomi dan agenda kebijakan pemerintahan yang akan datang."
Risalah rapat the Fed periode November, yang dirilis Selasa, memperlihatkan perumus kebijakan tidak yakin tentang prospek pemangkasan suku bunga dan seberapa besar suku bunga saat ini membatasi ekonomi.
Indeks acuan S&P 500 berada di jalur kenaikan terbesar dalam satu bulan dalam setahun, dan penguatan keenam dari tujuh bulan, karena pasar memperkirakan kebijakan Trump akan menguntungkan bisnis lokal dan ekonomi secara keseluruhan.
Saham Workday tersungkur 6,2% setelah memperkirakan pendapatan langganan kuartal keempat di bawah ekspektasi, terdampak belanja klien yang lebih lemah pada perangkat lunak manajemen SDM-nya.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,40 miliar saham menjelang libur Thanksgiving, dibandingkan rata-rata 14,92 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Walt Disney (1,86%)
-Merck & Co (1,42%)
-Travelers (1,10%)
Saham berkinerja terburuk
-Salesforce Inc (-3,84%)
-Microsoft (-1,17%)
-Nvidia (-1,15%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Ulta Beauty (4,10%)
-Walgreens Boots (3,78%)
-VeriSign (3,49%)
Saham berkinerja terburuk
-Dell Tech (-12,25%)
-HP Inc (-11,36%)
-Autodesk (-8,59%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-U BX Tech (1.316,67%)
-T Stamp (130,14%)
-VCI Global (129,05%)
Saham berkinerja terburuk
-Primega Holdings (-98,45%)
-Outlook Therapeutics (-65,24%)
- CIMG Inc (-43,13%)

Sumber : Admin