Wall Street Melempem Terpukul Kenaikan Yield Amerika; Saham Kripto Jeblok
Tuesday, December 02, 2025       04:54 WIB
  • Wall Street melemah karena kenaikan yield US Treasury dan kontraksi manufaktur ISM jelang keputusan suku bunga the Fed.
  • Pasar memperkirakan peluang 85% pemangkasan 25 bps, sementara saham kripto anjlok mengikuti jatuhnya bitcoin.
  • Saham ritel menguat pada Cyber Monday, sementara pergerakan pasar tetap berhati-hati menunggu rilis data inflasi PCE dan hasil FOMC .

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Senin, terseret kenaikan imbal hasil US Treasury serta data ekonomi yang menunjukkan tarif masih menjadi hambatan bagi sektor manufaktur, sementara investor bersiap menunggu pengumuman kebijakan moneter Federal Reserve pekan depan.
Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup merosot 427,09 poin atau 0,90% menjadi 47.289,33, S&P 500 melemah 36,46 poin atau 0,53% ke posisi 6.812,63, sedangkan Nasdaq Composite Index menyusut 89,76 poin atau 0,38% jadi 23.275,92, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (1/12) atau Selasa (2/12) pagi WIB.
Survei Institute for Supply Management (ISM) memperlihatkan sektor manufaktur Amerika Serikat kembali mengalami kontraksi sepanjang November untuk bulan kesembilan berturut-turut. Pabrik masih menghadapi pesanan yang melemah dan tekanan harga lebih tinggi akibat dampak lanjutan tarif perdagangan.
Pasar kini hampir sepenuhnya memperkirakan pemangkasan suku bunga the Fed pada akhir pertemuan kebijakan dua hari yang berakhir 10 Desember, dengan probabilitas penurunan 25 basis poin mencapai 85,4% menurut FedWatch Tool CME Group.
Joe Saluzzi, mitra sekaligus Kepala Riset Themis Trading, di Chatham, New Jersey, mengatakan pasar masih dipengaruhi laporan keuangan perusahaan, namun fokus utama kini adalah keputusan the Fed. Dia menilai tren kenaikan pasar seharusnya masih terus berlanjut hingga akhir tahun meski dengan laju yang lebih lambat.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter meningkat setelah sinyal dovish dari beberapa pejabat kunci dan laporan penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, menjadi kandidat kuat menggantikan Jerome Powell sebagai bos the Fed.
Powell dijadwalkan memberikan pidato setelah penutupan pasar, namun kecil kemungkinan memberikan komentar mengenai kebijakan karena dekatnya jadwal pertemuan FOMC .
"Saya rasa mereka akan mencari petunjuk tentang apa pun yang bisa dia katakan, tetapi sepertinya itu sudah pasti," kata Saluzzi.
Investor juga menantikan laporan tertunda mengenai indeks harga konsumsi pribadi (PCE) untuk September, indikator inflasi favorit the Fed, yang akan dirilis Jumat.
Sementara itu, imbal hasil US Treasury bergerak naik mengikuti pelemahan obligasi pemerintah Jepang dan Eropa setelah Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda memberi sinyal bahwa kondisi mulai mendukung kemungkinan kenaikan suku bunga. Kenaikan yield ini menekan sektor S&P 500 yang dianggap sebagai proksi obligasi seperti properti dan utilitas.
Di sisi lain, saham terkait kripto mengalami tekanan signifikan setelah bitcoin anjlok hampir 6% dan sempat tersungkur di bawah USD85.000. Kapitalisasi pasar kripto menyusut lebih dari USD1 triliun sejak menyentuh rekor sekitar USD4,3 triliun.
Saham Coinbase ambles 4,8%, Bitfarms kehilangan 5,7%, sementara Strategy--pemegang bitcoin terbesar di dunia--merosot 3,3% setelah memangkas proyeksi pendapatan 2025.
Saham ritel menjadi pusat perhatian pada perayaan belanja Cyber Monday, dengan konsumen diperkirakan menghabiskan USD14,2 miliar secara daring menurut Adobe Analytics. Saham Walmart naik 0,9% dan Target menguat 0,8%, sementara indeks ritel S&P 500 meningkat 0,2%.
Sementara itu, saham Synopsys melambung 4,9% setelah Nvidia mengumumkan investasi senilai USD2 miliar pada perusahaan perangkat lunak desain semikonduktor tersebut.
Jumlah saham yang turun melampaui yang naik dengan rasio 1,86 banding 1 di NYSE dan rasio 2,33 banding 1 di Nasdaq.
S&P 500 mencatat 17 level tertinggi baru dan satu level terendah baru, sedangkan Nasdaq membukukan 76 tertinggi baru dan 78 terendah baru.
Volume transaksi di bursa Wall Street mencapai 15,64 miliar saham, lebih rendah dari rata-rata 20 hari terakhir sebesar 18,64 miliar. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Walt Disney Company (2,20%)
-Nvidia Corporation (1,69%)
-Apple Inc (1,52%)
Saham berkinerja terburuk
-Merck & Company Inc (-2,86%)
-McDonald's Corporation (-2,65%)
-Amgen Inc (-2,28%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Synopsys Inc (4,86%)
-Deckers Outdoor Corporation (4,54%)
-JB Hunt Transport Services Inc (3,30%)
Saham berkinerja terburuk
-Moderna Inc (-6,92%)
-W. R. Berkley Corp (-6,04%)
-Insulet Corporation (-5,00%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-FlyE Group Inc (259,68%)
-Ambitions Enterprise Management Co LLC (194,85%)
-Coincheck Merger Sub Inc (140,43%)
Saham berkinerja terburuk
-Paranovus Entertainment Technology Ltd (-92,57%)
-Columbus Circle Capital I Corp (-43,15%)
-SMX Security Matters Ord Shs Class A (-36,12%)

Sumber : Admin

berita terbaru
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:20 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MPIX
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:09 WIB
Kepemilikan Saham 28 November 2025 BINO
Saturday, Dec 06, 2025 - 16:02 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BANK
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 IPCM
Saturday, Dec 06, 2025 - 13:52 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 BSML
Saturday, Dec 06, 2025 - 12:59 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 ALII
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:12 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 MCOL
Saturday, Dec 06, 2025 - 11:05 WIB
Kepemilikan Saham 30 November 2025 ALDO