Wall Street Melempem di Awal Perdagangan 2025, Terbebani Kejatuhan Tesla
Friday, January 03, 2025       04:59 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Kamis, di tengah perdagangan yang tidak menentu, ketika investor memulai tahun baru dengan menghadapi data pasar tenaga kerja yang solid, penguatan dolar dan kejatuhan saham Tesla.
Meski ketiga saham utama Amerika itu bertengger di wilayah negatif--pembalikan dari reli sebelumnya--tetapi menjauh dari posisi terendah sesi tersebut.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 151,95 poin, atau 0,36%, menjadi 42.392,27, S&P 500 berkurang 13,08 poin, atau 0,22%, menjadi 5.868,55 dan Nasdaq Composite Index melemah 30,00 poin, atau 0,16%, menjadi 19.280,79, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (2/1) atau Jumat (3/1) pagi WIB.
"Kita memiliki beberapa berita makro tetapi agak variatif dan kita mendapati dolar yang sangat kuat hari ini," kata Peter Cardillo, Kepala Ekonom Spartan Capital Securities di New York. "Ada sejumlah rintangan selama beberapa pekan ke depan, dan itu adalah data ketenagakerjaan Jumat depan serta dimulainya pelaporan kinerja kuartal keempat."
"Dalam jangka pendek, kita melihat ketidakstabilan dan perjuangan untuk mendapatkan arah hingga kita melewati rintangan tersebut," tambah Cardillo.
Saham Tesla anjlok 6,1% setelah melaporkan penurunan pengiriman tahunan pertamanya, karena insentif gagal membendung penyusutan permintaan untuk jajaran kendaraan listriknya yang menua.
Sebuah laporan dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu, mendukung narasi pasar kerja yang solid dan menambah bobot kemungkinan bahwa bank sentral AS dapat membiarkan suku bunga utamanya tidak berubah pada pertemuan kebijakan bulan ini.
Mengabaikan ketidakpastian mengenai laju pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve, kebijakan yang akan ditetapkan pemerintahan Donald Trump yang akan datang, dan berbagai hot spot ketidakpastian geopolitik, pelaku pasar memilih untuk fokus pada kekuatan ekonomi Amerika Serikat.
Indeks utama Wall Street membukukan kenaikan dua digit pada 2024, dengan indeks berbasis luas S&P 500 mencatatkan kenaikan dua tahun terbaiknya sejak 1997-1998. Kenaikan tersebut didorong oleh pemangkasan suku bunga pertama the Fed dalam tiga setengah tahun, ledakan kecerdasan buatan yang sedang berlangsung, dan ekspektasi kebijakan pro-bisnis dari pemerintahan Trump yang segera menempati Gedung Putih.
Reli tersebut kehilangan tenaga pada beberapa minggu penutupan 2024, dengan S&P 500 dan Dow menandai penurunan untuk Desember, karena pasar memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga yang lebih sedikit dari the Fed tahun ini.
S&P dan Nasdaq kini membukukan lima sesi berturut-turut di zona merah, penurunan terpanjang sejak pertengahan April.
Di antara 11 sektor utama S&P 500, saham consumer discretionary mengalami penurunan paling besar, terbebani kejatuhan Tesla.
Saham energi, yang didukung lonkakan harga minyak mentah menikmati persentase kenaikan terbesar.
Apple ambles 2,6% setelah raksasa teknologi itu menawarkan diskon langka di China untuk bersaing dengan kompetitor domestik.
Saham kripto seperti Coinbase, MicroStrategy, dan MARA Holdings melesat antara 2,6% dan 3,6%, mengikuti kenaikan harga Bitcoin.
Jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 1,14:1 di NYSE , ada 77 saham mencatat level tertinggi baru dan 114 terendah baru.
Di Nasdaq, 2.386 saham menguat dan 1.988 lainnya melorot, di mana saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,2:1.
S&P 500 membukukan satu level tertinggi baru dan 11 posisi terendah baru dalam 52 pekan, sementara Nasdaq Composite mencetak 60 tertinggi baru dan 34 terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 15,01 miliar saham, dibandingkan rata-rata 14,92 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nvidia (2,99%)
-Chevron (1,29%)
-McDonald's (0,90%)
Saham berkinerja terburuk
-Boeing (-2,90%)
-Nike (-2,64%)
-Apple (-2,62%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Vista Energy (8,55%)
-Constellation Energy (8,44%)
-First Solar (5,80%)
Saham berkinerja terburuk
-Tesla (-6,08%)
-General Motors (-3,58%)
-PPG Industries (-3,37%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-N2OFF (331,45%)
-Electra Battery Materials (322,78%)
-C3is Inc (180,31%)
Saham berkinerja terburuk
-Neumora Therapeutics (-81,42%)
-Mars Acquisition (-74,77%)
-Shineco (-54,19%)

Sumber : Admin