Wall Street Melesat Ditopang Data Inflasi dan Laporan Laba Bank Kakap Amerika
Thursday, January 16, 2025       04:53 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melesat, Rabu, dengan ketiga indeks utama mencatat kenaikan persentase harian terbesar dalam lebih dari dua bulan, karena data inflasi inti Desember yang lebih rendah dari perkiraan dan pendapatan yang solid dari bank-bank besar Amerika Serikat memicu reli.
Dow Jones Industrial Average ditutup melambung 703,27 poin, atau 1,65%, menjadi 43.221,55, S&P 500 melejit 107,00 poin, atau 1,83%, pada 5.949,91 dan Nasdaq Composite Index meroket 466,84 poin, atau 2,45%, menjadi 19.511,23, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (15/1) atau Kamis (16/1) pagi WIB.
Ketiga indeks utama mencetak kenaikan persentase harian terbesar sejak 6 November, seperti halnya indeks saham berkapitalisasi kecil Russell 2000 yang berfokus pada domestik, melonjak 1,99% atau 44,06 poin menjadi 2.263,29.
Departemen Tenaga Kerja Amerika mengatakan indeks harga konsumen (CPI) meningkat paling tinggi dalam sembilan bulan karena biaya energi menanjak, meski tekanan inflasi yang mendasarinya mereda.
Data Selasa menunjukkan indeks harga produsen (PPI) meningkat kurang dari ekspektasi.
"Kami sangat khawatir dengan fakta bahwa suku bunga mungkin naik dan ini akan menjadi masalah dan Inggris tidak akan dapat meminjam uang dan oh, defisit kami, jadi semua orang agak gelisah," kata Stephen Massocca, Vice President Wedbush Securities di San Francisco.
"Angka CPI dan angka PPI - tidak terlalu keren, tetapi tentu tidak panas - dan tentu saja membuat orang percaya bahwa bara inflasi sedang padam."
Saham berjuang setelah reli pasca-pemilu AS, dengan S&P 500 jatuh dalam empat dari lima pekan sebelumnya. Ekonomi yang tangguh, inflasi yang mengganggu, dan komentar dari sejumlah perumus kebijakan Federal Reserve memicu kekhawatiran tentang bank sentral yang kurang agresif dalam memangkas suku bunga daripada yang diantisipasi sebelumnya.
Kekhawatiran masih ada mengenai potensi tarif dari pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump yang akan semakin memicu inflasi.
Namun, ekspektasi untuk pemangkasan suku bunga the Fed tahun ini meningkat menyusul data CPI tersebut, bersamaan dengan peluang pemotongan setidaknya 25 basis poin pada pertemuan Juni.
Rabu, pejabat Fed mengatakan data inflasi terbaru bermanfaat tetapi mencatat ketidakpastian dalam beberapa bulan mendatang ketika mereka menunggu kebijakan dari pemerintahan Trump yang akan datang.
Beige Book the Fed menunjukkan aktivitas ekonomi menguat sedikit hingga sedang pada akhir November dan Desember, dengan lapangan kerja meningkat dan harga naik moderat di tengah kekhawatiran tentang potensi dampak kebijakan Trump.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun jatuh dari level tertinggi 14 bulan sebesar 4,809% yang dicapai awal minggu ini dan terakhir turun 13,7 basis poin jadi 4,651%.
Juga memberikan dukungan adalah laporan keuangan dari bank-bank kakap, dengan saham JPMorgan melonjak 1,97% didorong rekor laba tahunan saat pasar rebound pada kuartal keempat. Wells Fargo melompat 6,69% setelah laba kuartal keempatnya melampaui ekspektasi Wall Street karena lonjakan aktivitas dealmaking mendorong bisnis perbankan investasinya.
Goldman Sachs melejit 6,02%, menjadi pendorong terbesar bagi Dow Industrials, menyusul laba kuartalan terbaiknya sejak kuartal ketiga 2021. Citigroup melambung 6,49% setelah beralih ke laba pada kuartal keempat. Indeks bank S&P 500 menguat 3,37%.
Kelegaan juga datang dari kesepakatan bertahap yang telah lama ditunggu-tunggu untuk mengakhiri perang di Gaza setelah 15 bulan konflik.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 5,49:1 di NYSE , dan dengan rasio 3,19:1 di Nasdaq.
S&P 500 mencatat 20 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan sembilan titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukab 60 titik tertinggi baru dan 92 titik terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 14,26 miliar saham, dibandingkan rata-rata 15,81 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Goldman Sachs (6,02%)
-American Express (3,98%)
-Home Depot (3,39%)
Saham berkinerja terburuk
-Salesforce Inc (-0,74%)
-Boeing (-0,49%)
-Coca-Cola (-0,44%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Tesla (8,04%)
-Bank of NY Mellon (8,03%)
-Intuitive Surgical (7,65%)
Saham berkinerja terburuk
-Lululemon Athletica (-3,11%)
-Viatris (-2,82%)
-United Airlines Holdings (-2,53%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Safe Green Holdings (74,98%)
-BIO-Key (66,42%)
-Nauticus Robotics (56,23%)
Saham berkinerja terburuk
-Ptl (-70,04%)
-Meiwu Technology (-59,22%)
-Aclarion (-55,64%)

Sumber : Admin