- Wall Street menguat, dipimpin saham teknologi dan meningkatnya keyakinan pemangkasan suku bunga the Fed pada Desember.
- Data ekonomi lemah dan komentar dovish pejabat the Fed memperkuat ekspektasi rate cut, sementara musim laporan keuangan Q3 menunjukkan 83% emiten S&P 500 melampaui estimasi.
- Sentimen pasar membaik, didukung proyeksi bullish Deutsche Bank dan reli sejumlah saham kesehatan serta konsumen menjelang musim belanja liburan AS.
Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street menguat, Senin, melanjutkan reli yang terjadi akhir pekan lalu, didorong meningkatnya keyakinan investor bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada pertemuan Desember, sehingga kekhawatiran mengenai valuasi tinggi saham teknologi dapat teredam.
Ketiga indeks utama memulai pekan perdagangan yang lebih pendek karena libur Thanksgiving dengan penguatan solid. Kelompok saham teknologi berkapitalisasi besar yang dikenal sebagai "Magnificent Seven" kembali memimpin, mendorong Nasdaq menjadi indeks dengan kenaikan paling kuat.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 202,86 poin atau 0,44% menjadi 46.448,27, S&P 500 melonjak 102,13 poin atau 1,55% ke posisi 6.705,12, sementara Nasdaq Composite Index melambung 598,92 poin atau 2,69% jadi 22.872,01, demikian laporan Reuters dan Investing, di New York, Senin (24/11) atau Selasa (25/11) pagi WIB.
Dari 11 sektor dalam S&P 500, sektor jasa komunikasi mencatat kenaikan persentase terbesar. Hanya consumer staples dan energi yang berakhir di zona merah.
Serangkaian data ekonomi yang tertunda akibat penutupan pemerintahan (government shutdown) selama enam minggu menunjukkan pelemahan pasar tenaga kerja dan inflasi yang masih tinggi, memperkuat harapan pasar bahwa the Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga ketiga dan terakhir tahun ini pada Desember.
Optimisme investor juga dipicu komentar bernada dovish dari sejumlah pejabat the Fed seperti Christopher Waller, John Williams, dan Mary Daly, meski beberapa pembuat kebijakan lain menyampaikan pandangan berbeda.
Menurut Robert Pavlik, Senior Portfolio Manager Dakota Wealth, pelaku pasar kini semakin yakin pemangkasan suku bunga pada Desember hampir pasti terjadi.
Keyakinan tersebut tercermin pada perhitungan FedWatch Tool CME Group yang memperlihatkan probabilitas 85%, melejit dari 42,4% pada pekan sebelumnya.
Rilis data ekonomi Amerika Serikat akan berlanjut sepanjang pekan, termasuk penjualan ritel, harga produsen, dan pesanan barang tahan lama. Beberapa indikator independen juga dijadwalkan dirilis, seperti harga rumah Case-Shiller, survei kepercayaan konsumen Conference Board, serta data penjualan rumah tertunda dari National Association of Realtors.
Musim laporan kinerja kuartal ketiga mendekati akhir, dengan hampir 95% perusahaan dalam S&P 500 telah merilisnya, dan 83% di antaranya membukukan laba di atas ekspektasi. Analis kini memproyeksikan pertumbuhan laba agregat 14,7%, meningkat jauh dari perkiraan 8,8% pada 1 Oktober menurut data LSEG .
Pekan ini juga menandai dimulainya musim belanja liburan di Amerika. Dengan konsumen menyumbang sekitar 70% perekonomian AS, kondisi belanja rumah tangga akan kembali menjadi sorotan di tengah meningkatnya pemutusan hubungan kerja dan hasil survei yang melemah.
Meski demikian, National Retail Federation memperkirakan penjualan liburan tahun ini akan menembus USD1 triliun untuk pertama kalinya. Sejumlah perusahaan ritel seperti Best Buy dijadwalkan merilis laporan keuangan pekan ini.
Sementara itu, kekhawatiran mengenai potensi gelembung kecerdasan buatan (AI) tetap membayangi setelah laporan keuangan Nvidia pekan lalu gagal meredakan keresahan pasar. Baik S&P 500 maupun Nasdaq masih berada di jalur mencatat penurunan bulanan.
Sentimen pasar memperoleh dorongan tambahan dari proyeksi optimistis Deutsche Bank yang memperkirakan S&P 500 dapat mencapai level 8.000 pada akhir tahun depan, menjadikannya salah satu proyeksi paling bullish di antara broker global.
Saham Bristol-Myers melesat 3,3% setelah Bayer melaporkan hasil positif tahap akhir obat kardiovaskularnya, yang dinilai meningkatkan prospek obat eksperimental milvexian milik Bristol-Myers.
Centene dan Oscar Health meroket masing-masing 4,6% dan 22,3% setelah laporan bahwa Presiden Donald Trump mempertimbangkan memperpanjang subsidi Affordable Care Act selama dua tahun.
Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 2,3 banding 1 di NYSE . Tercatat 116 titik tertinggi baru dan 76 titik terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 3.187 saham menguat, dan 1.478 saham melemah, di mana jumlah yang naik melebihi yang turun dengan rasio 2,16 banding 1.
S&P 500 mencatat 22 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan tiga titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite membukukan 112 titik tertinggi baru dan 122 titik terendah baru.
Total volume perdagangan di bursa Wall Street mencapai 18,32 miliar saham, sedikit di bawah rata-rata 20 hari terakhir sebesar 19,94 miliar saham. (Reuters/Investing/AI)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Merck & Company Inc (2,70%)
-Amazon.com Inc (2,44%)
-International Business Machines (2,25%)
Saham berkinerja terburuk
-Procter & Gamble Company (-2,61%)
-Verizon Communications Inc (-2,47%)
-Walt Disney Company (-2,25%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Broadcom Inc (11,10%)
-Western Digital Corporation (8,43%)
-Micron Technology Inc (7,99%)
Saham berkinerja terburuk
-Carnival Corporation (-6,78%)
-Paramount Skydance Corp (-5,22%)
-Copart Inc (-4,47%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Meihua International Medical Technologies Co Ltd (8.103,58%)
-Antelope Enterprise Holdings Ltd (108,26%)
-Pasithea Therapeutics Corp (48,53%)
Saham berkinerja terburuk
-Clearside Biomedical Inc (-66,92%)
-Twin Hospitality Group Inc (-39,44%)
-Mobilehealth Network Solutions (-38,53%)
Sumber : Admin