Wall Street Rebound Lebih dari 2,5% Disokong De-eskalasi Tensi Perdagangan AS-China
Wednesday, April 23, 2025       04:46 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street rebound, Selasa, karena serangkaian laporan keuangan kuartalan dan petunjuk tentang de-eskalasi ketegangan perdagangan Amerika Serikat-China menarik minat investor untuk melakukan aksi beli.
Reli yang luas itu mendorong ketiga indeks utama AS lebih dari 2,5%, ketika investor mengabaikan retorika Presiden Donald Trump terhadap Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, yang secara luas dianggap sebagai kekuatan penstabil bagi pasar.
Dow Jones Industrial Average ditutup melambung 1.016,57 poin, atau 2,66%, menjadi 39.186,98, S&P 500 melonjak 129,56 poin, atau 2,51%, menjadi 5.287,76 dan Nasdaq Composite Index melejit 429,52 poin, atau 2,71%, menjadi 16.300,42, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Selasa (22/4) atau Rabu (23/4) pagi WIB.
Semua 11 sektor utama di indeks berbasis S&P 500 menguat, dengan sektor keuangan dan consumer discretionary membukukan persentase kenaikan terbesar.
Ketika ditanya tentang serangan Trump terhadap Powell, Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, mengatakan independensi the Fed adalah "dasar" untuk hasil ekonomi yang lebih baik.
Namun setelah dihantam selama berminggu-minggu oleh sengketa tarif yang tidak menentu dan melibatkan banyak pihak di Gedung Putih, S&P 500 tetap hampir 14% di bawah rekor penutupan tertinggi yang dicapai pada 19 Februari.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan meski negosiasi perdagangan dengan Beijing kemungkinan akan menjadi "proses yang sulit", dia yakin bahwa akan ada penurunan ketegangan perdagangan AS-China.
"Perjalanan yang penuh gejolak terus berlanjut," kata Ryan Detrick, Chief Market Strategist Carson Group di Omaha. "Mencairnya agresi (antara) Amerika dan China, berkat komentar Bessent, membantu mendorong harga bergerak lebih tinggi."
"Washington memahami bahwa ketidakpastian seputar tarif merugikan pasar dan mungkin kita bisa mendapatkan berita positif di masa mendatang terkait perdagangan," tambah Detrick.
Ketidakpastian tersebut mendorong Dana Moneter Internasional untuk memangkas perkiraannya untuk pertumbuhan ekonomi Amerika menjadi 1,8% pada 2025, dengan mengutip dampak tarif AS, yang sekarang mencapai titik tertinggi dalam 100 tahun.
Musim laporan keuangan kuartal pertama mulai memanas.
Sejauh ini, 82 perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerjanya. Dari jumlah tersebut, 73% melampaui ekspektasi, menurut data LSEG .
Kini, analis melihat pertumbuhan laba agregat S&P 500 sebesar 8,1% untuk periode Januari-Maret, turun dari perkiraan ekspansi 12,2% di awal kuartal, menurut LSEG .
"Laba saat ini menunjukkan kelanjutan fundamental yang baik, yang tidak mengejutkan," kata Bill Merz, Kepala Riset U.S. Bank Wealth Management, Minneapolis, yang menambahkan bahwa investor sedang mengkaji arahan emiten untuk "kejelasan tentang apa yang direncanakan perusahaan untuk menanggapi kebijakan tarif."
Saham konglomerat industri, 3M Co, melambung 8,1% setelah perusahaan membukukan ekspektasi laba kuartal pertama yang lebih baik dari perkiraan, meski menandai kemungkinan terpukulnya laba tahun 2025 akibat tarif.
Northrop Grumman ambles 12,7% setelah melaporkan penurunan laba yang tajam.
Perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan, RTX, jatuh 9,8% setelah menandai potensi terpukulnya laba tahunannya sebesar USD850 juta akibat tarif.
Jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 6,4 banding 1 di NYSE . Ada 50 titik tertinggi baru dan 44 titik terendah baru di NYSE .
Di Nasdaq, 3.580 saham menguat dan 796 lainnya melemah di mana jumlah saham yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 4,5 banding 1.
S&P 500 membukukan 4 tertinggi baru dalam 52 minggu dan satu terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencetak 31 tertinggi baru dan 76 terendah baru.
Volume di bursa Wall Street tercatat 15,21 miliar saham, dibandingkan rata-rata 18,94 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-3M (8,12%)
-Travelers (4,70%)
-American Express (4,09%)
Saham berkinerja terburuk
-UnitedHealth (0,43%)
-J&J (0,49%)
-Verizon (0,59%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Equifax (13,88%)
-First Solar (10,55%)
-Pentair (9,22%)
Saham berkinerja terburuk
-Northrop Grumman (-12,66%)
-Rtx Corp (-9,82%)
-Halliburton (-5,57%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Gelteq (211,25%)
-China SXT Pharma (103,92%)
-Tivic Health Systems (103,71%)
Saham berkinerja terburuk
-Thunder Power Holdings (-70,53%)
-Jayud Global Logistics (-48,68%)
-Ohmyhome (-39,44%)

Sumber : Admin