Wall Street Reli Merespons Data Pengangguran, Nasdaq dan S&P 500 Melambung 2%
Friday, August 09, 2024       04:47 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street melambung, Kamis, dengan Nasdaq dan S&P 500 masing-masing berakhir melesat lebih dari 2% setelah klaim pengangguran turun lebih dari ekspektasi pada pekan terakhir, meredakan kekhawatiran pasar tenaga kerja melemah terlalu cepat.
Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 683,04 poin, atau 1,76%, menjadi 39.446,49, S&P 500 melejit 119,81 poin, atau 2,30%, menjadi 5.319,31 dan Nasdaq Composite Index melonjak 464,22 poin, atau 2,87%, menjadi 16.660,02, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Kamis (8/8) atau Jumat (9/8) pagi WIB.
Semua sektor utama S&P 500 menguat, dipimpin kenaikan jasa teknologi dan komunikasi. Saham berkapitalisasi kecil juga reli, dengan indeks Russell 2000 menanjak 2,4%.
Di antara saham dengan kenaikan terbesar di S&P 500, Eli Lilly meroket 9,5% setelah perusahaan farmasi itu menaikkan perkiraan laba tahunannya, dan penjualan obat penurun berat badannya yang populer, Zepbound, melampaui USD1 miliar untuk pertama kalinya dalam satu kuartal.
Data menunjukkan jumlah aplikasi baru minggu lalu untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari perkiraan.
"Ini adalah data utama minggu ini, sehingga menjadi lebih penting," kata Paul Nolte, analis Murphy & Sylvest di Elmhurst, Illinois.
"Menurut kami, pasar tenaga kerja terus membaik...Kekhawatiran resesi saat ini mungkin sedikit berlebihan."
Saham mengalami tekanan jual hebat setelah laporan ketenagakerjaan Amerika periode Juli, pekan lalu, memicu kekhawatiran akan potensi resesi AS. Trader juga mengutip pembatalan posisi carry trade, di mana investor meminjam uang dari negara-negara dengan suku bunga yang rendah untuk mendanai spekulasi mereka pada aset-aset berimbal hasil tinggi di tempat lainnya.
Indeks Volatilitas Cboe, pengukur rasa takut Wall Street, melorot pada sesi Kamis.
"Begitu volatilitas mulai terjadi, butuh waktu untuk mereda," kata David Lundgren, Chief Market Strategist Little Harbor Advisors, di Marblehead, Massachusetts.
"Fakta bahwa kita mencatat banyak kenaikan tidak berarti bahwa kita sudah mencapai titik terendah atau kita akan langsung melesat dari sini," papar dia. "Tetapi melihat ke depan tiga bulan, enam bulan, kecenderungan untuk mengalami return di atas rata-rata sangat tinggi."
Musim laporan keuangan kuartal kedua hampir berakhir, tetapi investor mencermati hasil akhir dengan saksama setelah beberapa kekecewaan di awal periode pelaporan kinerja.
Saham Under Armour melejit 19,2% setelah pabrikan pakaian olahraga itu membukukan laba kuartal pertama yang mengejutkan, diuntungkan upayanya untuk memangkas inventaris dan promosi.
Volume di bursa Wall Street tercatat 11,98 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12,60 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Intel (7,90%)
-Amgen (3,90%)
-Salesforce Inc (3,78%)
Saham berkinerja terburuk
-Walt Disney (0,00%)
-UnitedHealth (0,03%)
-Coca-Cola (0,39%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Monolithic (11,42%)
-Parker-Hannifin (10,84%)
-Eli Lilly (9,48%)
Saham berkinerja terburuk
-McKesson (-11,34%)
-Monster Beverage (-10,93%)
-Warner Bros Discovery (-8,95%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Sunshine Biopharma (1847,18%)
-Digital Turbine (61,80%)
-Harrow Health (54,32%)
Saham berkinerja terburuk
-Outset Medical (-68,53%)
-Entero Therapeutics (-61,85%)
-Toughbuilt Industries (-59,96%)

Sumber : Admin