Wall Street Tumbang, Nasdaq Anjlok 1% di Tengah Kejatuhan Saham Teknologi
Thursday, August 08, 2024       04:39 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street berakhir di zona merah, Rabu, dengan Nasdaq merosot 1% karena saham teknologi terjerembab dan permintaan yang lemah dalam lelang US Treasury 10 tahun memicu kegelisahan investor dalam perdagangan yang bergejolak.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 234,21 poin, atau 0,6%, menjadi 38.763,45, S&P 500 melemah 40,53 poin, atau 0,77%, menjadi 5.199,5 dan Nasdaq Composite Index kehilangan 171,05 poin, atau 1,05%, menjadi 16.195,81, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Rabu (7/8) atau Kamis (8/8) pagi WIB.
Indeks memulai hari lebih tinggi dengan lonjakan saham teknologi, dan kemudian mulai kehilangan tenaga pada sesi petang. Dengan investor yang masih gugup setelah aksi jual tajam baru-baru ini di saham global, ekuitas memangkas keuntungan lebih lanjut setelah lelang US Treasury.
Ketiga indeks tersebut menjadi merah, dan kerugian semakin tajam tepat sebelum penutupan. Indeks teknologi S&P 500 anjlok 1,4% dan menjadi penghambat terbesar bagi indeks berbasis luas tersebut.
"Ada banyak hal yang perlu dikhawatirkan selama delapan minggu ke depan atau lebih, jadi saya memperkirakan ada lebih banyak volatilitas. Saya tidak akan terkejut jika setelah beberapa hari reli terjadi aksi jual kecil lagi," kata Peter Tuz, Presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.
Investor ketar-ketir tentang kemungkinan resesi Amerika Serikat dan perkiraan yang lebih lemah dari beberapa perusahaan kakap Wall Street, di antara sejumlah faktor lainnya.
Lindsey Bell, Chief Strategist 248 Ventures di Charlotte, North Carolina, mengatakan investor mungkin juga mengambil untung setelah rebound saham pada sesi Selasa.
"Kita tidak hanya mengalami penurunan seperti yang terjadi pada sesi Senin dan itu sudah selesai. Kita biasanya menguji posisi terendah lagi sebelum dapat keluar dari tren penurunan ini," papar dia.
Senin, Nasdaq dan S&P 500 masing-masing melorot setidaknya 3%.
Saham mendapat dukungan awal pada Rabu menyusul komentar dari Deputi Gubernur Bank of Japan (BOJ) Shinichi Uchida bahwa bank sentral tidak akan menaikkan suku bunga ketika pasar keuangan tidak stabil.
Kenaikan suku bunga yang mengejutkan oleh BOJ pada 31 Juli ke level yang belum pernah terlihat dalam 15 tahun memicu kejatuhan saham global, karena investor melepas posisi carry trade yen menyusul lonjakan mata uang berimbal hasil rendah itu, yang banyak digunakan untuk mengakuisisi aset berimbal hasil tinggi.
Saham Walt Disney tersungkur 4,5% karena memperkirakan "moderasi dalam permintaan" pada bisnis taman hiburannya pada kuartal mendatang.
Saham Super Micro Computer ambles 20,1% setelah melaporkan margin kotor yang disesuaikan secara triwulanan di bawah perkiraan. Saingannya Dell Technologies terjerembab 4,9%.
Pasar menunggu lebih banyak komentar tentang kebijakan moneter dari pejabat bank sentral Amerika minggu depan, menjelang acara Jackson Hole, Wyoming, di mana Chairman Fed Jerome Powell dijadwalkan untuk berpidato.
Volume di bursa Wall Street tercatat 12,93 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12,63 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Apple (1,27%)
-Merck&Co (1,21%)
-P&G (1,15%)
Saham berkinerja terburuk
-Amgen (-5,05%)
-Walt Disney (-4,47%)
-Intel (-3,63%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Fortinet (25,30%)
-Axon Enterprise (18,39%)
-VF (7,06%)
Saham berkinerja terburuk
-Super Micro Computer (-20,20%)
-Airbnb (-13,38%)
-Charles River Laboratories (-12,60%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Richtech Robotics (67,14%)
-G1 Therapeutics (66,12%)
-Greenlane (58,20%)
Saham berkinerja terburuk
-Expion360 (-68,08%)
-VBI Vaccines (-51,09%)
-DZS (-50,00%)

Sumber : Admin