Wall Street Tutup Pekan dengan Kenaikan, Didorong Optimisme Perdagangan dan Laporan Keuangan
Saturday, April 26, 2025       08:19 WIB

Ipotnews - Bursa saham Wall Street menutup perdagangan akhir pekan dengan catatan positif, mencetak keuntungan mingguan seiring para investor mencermati laporan keuangan perusahaan dan perkembangan terbaru dalam hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
Indeks S&P 500 dan Nasdaq menguat, terdorong oleh kinerja positif dari saham-saham teknologi raksasa yang terfokus pada kecerdasan buatan. Sementara itu, indeks Dow Jones mencatatkan kenaikan yang lebih terbatas. Indeks saham perusahaan kecil, Russell 2000, membukukan lonjakan mingguan terbesar sejak November tahun lalu.
Pasar mendapat dorongan sentimen dari langkah Beijing yang memberikan pengecualian terhadap sebagian produk AS dari tarif 125%. Langkah ini muncul di tengah pernyataan yang cenderung meredakan ketegangan dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent. Meski Tiongkok membantah klaim Presiden AS terkait proses negosiasi, sinyal de-eskalasi ini dinilai sebagai perkembangan positif setelah beberapa pekan pasar diliputi ketidakpastian.
"Kita menyaksikan akhir pekan yang manis dari minggu yang cukup kuat," ujar Greg Bassuk, CEO AXS Investments di New York. "Pekan ini dimulai dengan tekanan jual yang tinggi, namun diikuti oleh pemulihan yang signifikan. Kinerja pasar yang positif ini sebagian besar dipicu oleh harapan terhadap meredanya ketegangan dagang dengan Tiongkok."
Musim Laporan Keuangan dan Tantangan Ekonomi
Musim laporan keuangan kuartal pertama telah mencapai puncaknya, dengan 179 perusahaan dalam indeks S&P 500 telah merilis laporan mereka. Sekitar 73% di antaranya membukukan hasil yang melebihi ekspektasi analis, menurut data LSEG .
Proyeksi laba agregat untuk kuartal Januari hingga Maret kini diperkirakan tumbuh sebesar 9,7% secara tahunan, naik dari estimasi 8% pada awal April.
Namun, perhatian investor kini lebih tertuju pada proyeksi ke depan, terutama karena sejumlah perusahaan mulai menurunkan atau menarik panduan mereka akibat ketidakpastian ekonomi dan berkurangnya daya beli konsumen.
Universitas Michigan juga merilis data akhir mengenai sentimen konsumen untuk bulan April. Meskipun mengalami revisi naik, indeks ini tetap berada di level terendah sejak Juli 2022. Ekspektasi inflasi juga masih menunjukkan tekanan.
Kinerja Saham dan Sektor
Pada penutupan Jumat waktu setempat, indeks Dow Jones naik 20,10 poin (0,05%) menjadi 40.113,50, sementara S&P 500 bertambah 40,44 poin (0,74%) ke 5.525,21. Indeks Nasdaq mencatatkan kenaikan 216,90 poin (1,26%) menjadi 17.382,94.
Dari sebelas sektor utama dalam S&P 500, sektor konsumen non-primer dan teknologi memimpin penguatan. Sebaliknya, sektor material mengalami penurunan terbesar.
Beberapa saham individu juga menarik perhatian investor. Alphabet, induk dari Google, melonjak 1,7% setelah membukukan pertumbuhan pendapatan dari layanan Google Cloud sebesar 28% dan meyakinkan pasar bahwa investasi mereka di bidang AI mulai membuahkan hasil. Di sisi lain, saham Intel jatuh 6,7% usai memberikan proyeksi pendapatan dan laba yang mengecewakan.
Perusahaan jasa energi SLB juga mengalami penurunan 1,2% karena laba kuartal pertama tidak mencapai ekspektasi dan adanya kekhawatiran terhadap perubahan tren industri akibat ketidakpastian ekonomi dan risiko tarif.
Sementara itu, saham Charter Communications naik tajam 11,4% setelah perusahaan berhasil melampaui ekspektasi pendapatan dan mencatatkan penambahan pelanggan baru lebih banyak dari perkiraan.
Statistik Pasar
Di bursa New York, saham yang naik mengungguli saham yang turun dengan rasio 1,33 banding 1. Terdapat 54 saham yang mencatatkan level tertinggi baru dan 27 saham yang menyentuh titik terendah.
Di bursa Nasdaq, 2.317 saham menguat dan 2.024 saham melemah, dengan rasio kenaikan terhadap penurunan sebesar 1,14 banding 1. S&P 500 mencetak 4 rekor tertinggi baru dalam 52 minggu dan 6 rekor terendah, sementara Nasdaq mencatatkan 32 tertinggi dan 47 terendah.
Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebesar 14,30 miliar saham, di bawah rata-rata 20 hari terakhir yang berada di angka 19,13 miliar saham.
(sumber: reuters)

Sumber : admin