Wall Street Variatif, S&P 500 dan Nasdaq Melesat Ditopang Saham Teknologi
Tuesday, January 07, 2025       05:13 WIB

Ipotnews - Bursa ekuitas Wall Street variatif, Senin, dengan S&P 500 dan Nasdaq Composite melejit ke level tertinggi dalam lebih dari satu minggu, didorong reli saham semikonduktor dan laporan yang menunjukkan pemerintahan Trump dapat mengambil sikap tarif yang kurang agresif dari ekspektasi.
Dow Jones Industrial Average ditutup turun 25,57 poin, atau 0,06%, menjadi 42.706,56, S&P 500 menguat 32,91 poin, atau 0,55%, menjadi 5.975,38 dan Nasdaq Composite Index melonjak 243,30 poin, atau 1,24%, menjadi 19.864,98, demikian laporan  Reuters  dan  Investing,  di New York, Senin (6/1) atau Selasa (7/1) pagi WIB.
Tujuh dari 11 sektor S&P 500 berakhir di zona merah, tetapi saham jasa komunikasi dan teknologi masing-masing melambung 2,13% dan 1,44%.
"Apa yang kita lihat lebih banyak dari apa yang terjadi tahun lalu, yaitu reli yang terkonsentrasi pada saham-saham terbesar," kata Michael Green, Manajer Portofolio Simplify Asset Management, seraya menambahkan bahwa aliran dana dari rencana pensiun 401(k) membantu mendorong saham-saham menanjak.
Pabrikan chip mendapat dorongan dari rencana Microsoft untuk menginvestasikan USD80 miliar guna mengembangkan pusat data yang mendukung kecerdasan buatan, serta laporan keuangan kuartal keempat Foxconn yang melampaui perkiraan.
Nvidia melejit 3,43%, Advanced Micro Devices melonjak 3,33%, dan Micron Technology meroket 10,45%. Philadelphia Semiconductor Index melesat 2,84%.
Saham teknologi menguat meski imbal hasil US Treasury 10-tahun menyentuh level tertinggi sejak Mei.
Saham Wall Street rebound tajam, Jumat, setelah serangkaian kerugian pada Desember dan beberapa sesi pertama bulan ini, ketika kekhawatiran tentang valuasi yang tinggi, kenaikan imbal hasil US Treasury, dan likuiditas yang tipis membuat trader mundur setelah kenaikan yang kuat pada 2024.
Pabrikan otomotif menguat, dengan Ford naik 0,40% dan General Motors melambung 3,40% setelah laporan surat kabar mengatakan pemerintahan Presiden terpilih Donald Trump berfokus pada penerapan tarif pada setiap negara, tetapi hanya sektor tertentu yang dianggap penting bagi keamanan atau ekonomi nasional. Trump kemudian membantah laporan tersebut.
"Dia memang mengatakan tidak akan mengurangi rencana tarifnya, tetapi sudah ada firasat bahwa kebijakan tarif pemerintahan Trump tidak akan mengejutkan seperti yang ditakutkan orang-orang sebelumnya," kata Brian Jacobsen, Kepala Ekonom Annex Wealth Management.
Produsen mobil dianggap paling rentan terhadap tarif yang dikenakan pada mitra dagang Amerika, mengingat rantai pasokan mereka yang luas.
Menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari, investor mencari wawasan tentang kebijakannya, yang secara luas dipandang bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan Amerika serta ekonomi negara adidaya tersebut.
Citigroup menguat 2,45% setelah mendapatkan rating yang bullish dari Barclays. Indeks yang melacak perbankan naik 0,22%. Vice Chairman Fed untuk Supervisi, Michael Barr, yang berupaya menerapkan berbagai aturan ketat pada bank-bank terbesar di negara itu, mengatakan akan mengundurkan diri.
Dalam pekan yang dipenuhi data ekonomi dan pidato dari sederet pejabat Federal Reserve, investor akan mencari petunjuk tentang laju pelonggaran kebijakan moneter tahun ini. Di akhir minggu, fokus akan tertuju pada laporan penggajian bulanan.
Meski proposal Trump dapat meningkatkan laba perusahaan dan memberi energi pada ekonomi, usulan tersebut juga berisiko meningkatkan inflasi. Gubernur Fed Lisa Cook adalah yang terbaru di antara sejumlah perumus kebijakan yang memperingatkan bahwa risiko inflasi tetap ada di tahun baru ini.
Jumlah saham yang naik melampaui yang turun dengan rasio 1,01:1 di NYSE , dan rasio 1,1:1 di Nasdaq.
S&P 500 membukukan 8 level tertinggi baru dan 8 posisi terendah baru dalam 52 pekan, sementara Nasdaq Composite mencetak 97 tertinggi baru dan 39 terendah baru.
Volume perdagangan di bursa Wall Street tercatat 17,36 miliar saham, dibandingkan rata-rata 12,37 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
Pasar akan ditutup pada sesi Kamis untuk memperingati hari berkabung nasional guna mengenang kematian mantan Presiden Jimmy Carter. (ef)
Saham berkinerja terbaik di Dow
-Nvidia (3,43%)
-Amazon.com (1,53%)
-Microsoft (1,06%)
Saham berkinerja terburuk
-P&G (-2,70%)
-Honeywell (-2,11%)
-Nike (-1,79%)
Saham berkinerja terbaik di S&P 500
-Micron (10,45%)
-Super Micro Computer (9,36%)
-Teradyne (7,20%)
Saham berkinerja terburuk
-Axon Enterprise (-5,05%)
-Palantir (-4,97%)
-Essex Property (-4,03%)
Saham berkinerja terbaik di Nasdaq
-Boxlight A (265,22%)
-Scisparc (102,69%)
-XTI Aerospace (99,52%)
Saham berkinerja terburuk
-Real Good Food (-65,16%)
-Luna (-56,63%)
-GlucoTrack (-45,62%)

Sumber : Admin