Cerita Wijaya Karya (WIKA) soal Harga Saham Naik Beruntun
Monday, July 08, 2024       14:57 WIB

JAKARTA, investor.id - Pergerakan saham PT Wijaya Karya Tbk ( WIKA ) selama delapan hari terakhir ini mengalami apresiasi harga yang cukup signifikan dengan pertumbuhan beruntun mencapai 103,50%, sesuai data RTI.
Tren pertumbuhan tersebut terus berlanjut sampai perdagangan Senin (8/7/2024) dan menempatkan saham WIKA masuk dalam barisan top gainers dengan pertumbuhan sebesar 29,79% sampai pukul 13.52 WIB.
Dinamika ini mengundang banyak spekulasi dari para pelaku pasar terkait pergerakan harga saham WIKA yang tergolong tidak biasa ini. Apalagi, emiten BUMN Karyadengan kode saham WIKA tersebut masih sibuk dengan transformasi dan refocusing bisnis.
 Investor Daily berkesempatan bertemu langsung dengan Sekretaris Perusahaan WIKA Mahendra Wijaya di agenda Kementerian BUMN di Sarinah Jakarta, pada akhir perkan lalu, untuk meminta penjelasan mengenai pergerakan harga saham WIKA yang melonjak tajam.
Menurut Mahendra, pertumbuhan harga saham WIKA tentunya merupakan bagian dari dinamika pasar.
Namun di luar itu, tidak dipungkiri perseroan bersama para analis dan asset management termasuk Pefindo belum lama ini telah melakukan serangkan roadshow ke sejumlah proyek-proyek WIKA untuk memberikan gambaran terkait transformasi perseroan yang telah membuahkan progress nyata.
"Jadi, kami sempat membawa mereka untuk melihat proyek WIKA di Surabaya, IKN, kemudian proyek RS Persahabatan Jakarta, sambil juga ke kantor pusat WIKA untuk melihat penguatan-penguatan transformasi yang kami lakukan. Kemudian bagaimana WIKA mengelola arus kas, itu kami tunjukanbenar. Semuanya tersistem. Apakah karena itu (saham WIKA naik) atau karena ada faktor lain di market ," tutur Mahendra.
Yang jelas, Mahendra menekankan, perihal harga saham, manajemen WIKA tidak meletakkan target harga saham sebagai key performance indicator (KPI). Sebab, manajemen lebih berfokus pada pengelolaan likuiditas dan tata kelola untuk menghasilkan profitabilitas yang lebih baik.
Kontrak Baru
Hingga Mei 2024, WIKA telah menggenggam kontrak baru sebesar Rp 8,86 triliun. Kontribusi terbesar kontrak baru itu datang dari segmen industri, disusul segmen infrastruktur dan gedung, dilanjutkan segmen properti, dan EPCC .
Dari sisi kepemilikan, sebagian besar proyek yang diraih WIKA bersumber dari pemerintah dan BUMN , dengan skema pembayaran monthly progress.
Perolehan kontrak baru tersebut sekaligus membuat posisi kontrak di tangan WIKA saat ini meningkat menjadi Rp 52,31 triliun di mana sebesar 97% memiliki pola pembayaran termin bulanan, sesuai stream penyehatan yang dijalankan perseroan.
Implementasi ini membuahkan hasil dengan diterimanya arus kas masuk yang berasal dari aktivitas operasi sebesar Rp 7,66 triliun sampai Mei 2024.
Mahendra menambahkan, WIKA optimistis tahun ini dapat membukukan kontrak baru berkisar antara Rp 28 sampai Rp 30 triliun karena kontrak yang perseroan kejar sudah masuk dalam penetapan APBN 2024 bukan APBN 2025.
"Kami tahu untuk yang target-target kami kejar sekarang itu, yang proyek pemerintah itu pagu dananya sudah ada. Kemudian yang dari BUMN dan swasta juga kami tahu financial closing sudah terjadi," tandasnya.

Sumber : investor.id