Intip Strategi Lippo Karawaci (LPKR) Minimalkan Kehilangan Air
Tuesday, July 16, 2024       14:33 WIB

JAKARTA, investor.id- PT Lippo Karawaci Tbk () mengatakan, mengingat air merupakan sumber daya vital, perseroan menerapkan sejumlah strategi untuk meminimalkan kehilangan air dalam proses produksi maupun distribusi. Hal itu dilakukan tidak hanya untuk menghemat air, tapi juga mengurangi biaya yang terkait dengan pemborosan air
Group CEO John Riady menjelaskan, dalam operasionalnya, antisipasi kehilangan air merupakan prioritas Divisi Pengolahan Air (Water Treatment Division/WTD) perseroan, yang juga turut memastikan penggunaan air yang efisien sekaligus mengurangi biaya yang terkait dengan kehilangan air.
Di samping itu, John mengatakan, pencegahan kebocoran air juga dapat membantu mengurangi dampak kekeringan dan kelangkaan air terhadap masyarakat setempat. Oleh karena itu, telah menerapkan beberapa langkah guna meminimalkan jumlah kehilangan air dalam produksi dan distribusi air, seperti penggantian peralatan dan suku cadang (pipa, pengukur tekanan, sistem pompa, dan filter media.
"Rencana induk dan studi infrastruktur yang berguna untuk mengoptimalkan kapasitas kolam retensi dan mengidentifikasi area tambahan yang dapat dikembangkan di dalam wilayah operasi perusahaan," ungkap John dalam keterangan pers, Selasa (16/7/2024).
Selain itu, lanjut John, studi neraca air dilakukan untuk menilai rasio pasokan air yang bersumber dari berbagai sumber daya air potensial di dalam pengembangan, termasuk kolam retensi, air daur ulang, dan pasokan air lokal ( PDAM ).
Menurut John, bagi penting untuk mencegah kebocoran air serta mengurangi kehilangan air. Untuk itu, WTD menerapkan berbagai langkah seperti kalibrasi ulang meteran air, penggantian alat pengukur tekanan untuk mengontrol tekanan pipa distribusi, dan penggantian sistem pompa inverter untuk kontrol tekanan yang konstan.
"Selain berfungsi untuk menghemat air, langkah-langkah tersebut juga meningkatkan efisiensi sistem distribusi air sehingga mengurangi biaya yang terkait dengan pemborosan air," ucapnya.
John menambahkan, juga telah mencanangkan target 20% dari total konsumsi air grup berasal dari sumber air yang berkelanjutan pada tahun 2030. Pada tahun 2023, 24% dari konsumsi air grup telah berasal dari sumber-sumber berkelanjutan seperti daur ulang air limbah dan pemanenan air hujan.

Sumber : investor.id