Kinerja Citra Tubindo (CTBN) Bakal Terkerek Berkat Harga Minyak
Thursday, July 04, 2024       11:26 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Citra Tubindo Tbk () membidik pertumbuhan kinerja pada tahun ini, seiring outlook harga minyak dan gas (migas) yang positif. Manajemen menargetkan pendapatan dan laba bersih yang lebih baik dibandingkan tahun 2023.
Citra Tubindo merupakan produsen premium untuk o  il  c  ountry  t  ubular  g  oods ( OCTG ) dan jasa pendukung untuk industri minyak dan gas serta pertambangan. OCTG adalah tabung dan pipa yang digunakan dalam produksi minyak dan gas.
Direktur Utama Citra Tubindo, Fajar Wahyudi mengungkapkan bahwa meskipun industri dan dunia usaha di Indonesia, terutama minyak dan gas, terdapat isu transisi energi dan penurunan harga minyak yang signifikan pada akhir 2023, tetapi manajemen memperkirakan prospek bisnis perseroan tetap menjanjikan.
Hal ini sejalan dengan proyeksi permintaan minyak dan gas yang memanas. Harga minyak pada 2024 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan tahun 2023.
US Energy Information Administration (EIA) dalam laporannya memproyeksikan rata-rata harga minyak Brent meningkat dari US$ 84 per barel pada 2023 menjadi US$ 93 per barel pada 2024. Kanaikan harga minyak bakal ditopang oleh faktor fundamental maupun non fundamental.
Faktor fundamental, terutama proyeksi pertumbuhan ekonomi, berpotensi mendorong harga minyak lebih tinggi. Sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global meningkat dari 2,3% pada 2023 menjadi 2,9% pada 2024. Pertumbuhan ekonomi global tersebut akan didukung oleh kondisi inflasi dan tingkat suku bunga yang lebih baik.
"Pertumbuhan ekonomi pada umumnya memerlukan daya dukung pasokan energi yang memadai. Apalagi, dalam perkembangannya, sektor-sektor ekonomi utama yang berkontribusi pada pembentukan PDB global adalah sektor-sektor yang lebih padat energi. Artinya, kebutuhan energi untuk menghasilkan PDB dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada level tertentu berpotensi akan lebih besar lagi," kata Fajar dalam siaran pers, yang dikutip pada Kamis (4/7/2024).
Dia mengungkapkan, berdasarkan data, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar 1% akan memerlukan pertumbuhan penyediaan energi antara 1,5%-2%.
Sementara itu, untuk menghadapi tahun 2024, emiten berkode saham tersebut berencana memperluas pasar ekspor dengan memperkuat portofolio pelanggan, seiring dengan keberhasilan ekspansi di wilayah Timur Tengah dan Afrika. Perseroan juga memiliki sejumlah proyek-proyek penting, baik yang berskala nasional maupun internasional. pun mengembangkan peluang dalam energi transisi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.
"Kami akan tetap berupaya menjaga momentum pertumbuhan pada 2023 dan membawanya hingga tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Sinergi terus menjadi fokus perseroan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan saat ini sambil memperluas layanan ke pelanggan yang lain," tutur Fajar.
Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ( RKAP ) pada 2024, perseroan menargetkan pendapatan US$ 291,44 juta dan laba bersih US$ 19,69 juta. Per Maret 2024, membukukan pendapatan dari penjualan dan jasa US$ 46,47 juta dengan raihan laba bersih US$ 2,87 juta.
Kinerja 2023
Per Desember 2023, berhasil mencetak pendapatan US$ 199,72 juta dari segmen pemrosesan pipa atau berkontribusi 95,91% terhadap total pendapatan. Selanjutnya, sebesar US$ 8,18 juta dari jasa pengangkutan atau berkontribusi 3,93% dan sebesar US$ 0,35 juta dari segmen dukungan teknik atau berkontribusi 0,17%.
Berdasarkan segmen geografis, pasar ekspor menyumbang US$ 147,81 juta atau 70,98% terhadap total pendapatan, sedangkan pasar domestik hanya mencapai US$ 60,43 juta atau 29,02% dari total pendapatan.
Berdasarkan profil pelanggan, negara Asia memberikan kontribusi pendapatan tertinggi mencapai US$ 105,39 juta, diikuti Eropa sebesar US$ 37,95 juta dan selebihnya Amerika serta Afrika yang menyumbang 1,1% dan 1,05% terhadap total pendapatan pada 2023.
Dari capaian tersebut, berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 208,24 juta atau mencapai 91,24% dari target yang sebesar US$ 228,23 juta.
juga mampu menghasilkan laba kotor US$ 42,82 juta atau mencapai 129,75% target perseroan yang sebesar US$ 33 juta. Alhasil, perseroan mampu membalikkan kondisi dari rugi US$ 5,41 juta pada 2022 menjadi profit sebesar US$ 18,66 juta pada 2023 atau mencapai 509,15% target yang sebesar US$ 3,67 juta.
Dari sisi aset, membukukan pertumbuhan 27,78% yoy menjadi US$ 171,15 juta pada tahun 2023. Dibandingkan dengan total aset tahun sebelumnya sebesar US$ 133,94 juta, peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan aset lancar sebesar 50,2% yoy menjadi US$ 128,06 juta.
Sementara itu, ekuitas perusahaan menunjukkan peningkatan sebesar 22,94% yoy dari US$ 83,33 juta pada 2022 menjadi US$ 102,43 juta pada 2023.

Sumber : investor.id