Manfaatkan Tren Kenaikan Harga Minyak, Citra Tubindo (CTBN) Yakin Kinerja Melonjak
Wednesday, July 03, 2024       15:59 WIB

IDXC hannel - PT Citra Tubindo Tbk () mengincar pertumbuhan kinerja pada 2024 seiring dengan positifnya outlook harga minyak dan gas (migas) tahun ini. Manajemen menargetkan pendapatan dan laba bersih yang lebih baik pada tahun ini dibanding tahun 2023.
sendiri merupakan produsen premium untuk Oil Country Tubular Goods ( OCTG ) dan jasa pendukung untuk industri minyak dan gas serta pertambangan. OCTG adalah tabung dan pipa yang digunakan dalam produksi minyak dan gas.
Direktur Utama , Fajar Wahyudi, mengungkapkan walaupun industri dan dunia usaha di Indonesia, utamanya minyak dan gas, diterpa isu transisi energi dan penurunan harga minyak yang signifikan di penghujung 2023, namun manajemen memperkirakan prospek bisnis Perseroan masih tetap menjanjikan.
Hal ini sejalan dengan proyeksi permintaan minyak dan gas yang memanas. Harga minyak pada 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2023.
U.S. Energy Information Administration (EIA) dalam laporan Short- erm Energy Outlook memproyeksikan rata-rata harga minyak jenis Brent akan meningkat dari USD84 per barel pada 2023 menjadi USD93 per barel pada 2024 karena ditopang oleh faktor fundamental maupun faktor non fundamental. Faktor fundamental, terutama proyeksi pertumbuhan ekonomi berpotensi mendorong harga minyak menjadi lebih tinggi.
Sejumlah lembaga internasional memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan meningkat dari 2,3 persen pada 2023 menjadi sekitar 2,9 persen pada 2024. Pertumbuhan ekonomi global tersebut diproyeksikan akan didukung oleh kondisi inflasi dan tingkat suku bunga yang lebih baik.
"Pertumbuhan ekonomi pada umumnya memerlukan daya dukung pasokan energi yang memadai. Apalagi, dalam perkembangannya, sektor-sektor ekonomi utama yang berkontribusi pada pembentukan PDB global adalah sektor-sektor yang lebih padat energi," ujar Fajar, dalam keterangan resminya, Rabu (3/7/2024).
Artinya, menurut Fajar, kebutuhan energi untuk menghasilkan PDB dan mendorong pertumbuhan ekonomi pada level tertentu berpotensi akan lebih besar lagi.
Berdasarkan data, setiap pertumbuhan ekonomi sebesar satu persen akan memerlukan pertumbuhan penyediaan energi antara 1,5 sampai dua persen.
Untuk menghadapi 2024, berencana memperluas pasar ekspor dengan memperkuat portofolio pelanggan seiring dengan keberhasilan ekspansi di wilayah Timur Tengah dan Afrika.
Perseroan juga memiliki sejumlah proyek-proyek penting, baik yang berskala nasional maupun internasional. pun mengembangkan peluang dalam energi transisi di Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara.
"Kami akan tetap berupaya menjaga momentum pertumbuhan di tahun 2023 dan membawanya hingga tahun 2024 dan tahun-tahun berikutnya. Sinergi terus menjadi fokus Perseroan. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan saat ini sambil memperluas layanan ke pelanggan yang lain," ujar Fajar.
Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan ( RKAP ) pada 2024, Perseroan menargetkan pendapatan USD291,44 juta dan laba bersih USD19,69 juta pada tahun ini.
Per Maret 2024, membukukan pendapatan dari penjualan dan jasa USD46,47 juta dengan raihan laba bersih USD2,87 juta.
Secara kinerja, per Desember 2023, Perusahaan berhasil mencapai pendapatan sebesar USD199,72 juta dari segmen pemrosesan pipa atau berkontribusi terhadap 95,91 persen pendapatan.
Selanjutnya, sebesar USD8,18 juta dari jasa pengangkutan atau berkontribusi 3,93 persen dari total pendapatan, dan sebesar USD0,35 juta dari segmen dukungan Teknik atau berkontribusi 0,17 persen dari total pendapatan.
Berdasarkan segmen geografis, pasar ekspor menyumbang USD147,81 juta atau 70,98 persen terhadap pendapatan, sementara pasar domestik hanya mencapai USD60,43 juta atau 29,02 persen dari total pendapatan.
Berdasarkan profil pelanggan, negara Asia memberikan kontribusi pendapatan tertinggi mencapai USD105,39 juta, disusul Eropa sebesar USD37,95 juta dan selebihnya Amerika, dan Afrika yang menyumbang 1,1 persen dan 1,05 persen dari total pendapatan Perseroan di 2023.
Dari capaian tersebut, Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar USD208,24 juta atau mencapai 91,24 persen dari target sebesar USD228,23 juta.
Perseroan juga mampu menghasilkan laba kotor sebesar USD42,82 juta atau mencapai 129,75 persen target Perseroan yang sebesar USD33 juta.
Akibatnya, Perseroan mampu membalikkan kondisi dari rugi USD5,41 juta pada 2022 menjadi profit sebesar US$18,66 juta pada 2023 atau mencapai 509,15 persen target yang sebesar USD3,67 juta.
Dari sisi aset, membukukan pertumbuhan 27,78 persen yoy menjadi USD171,15 juta pada 2023. Dibandingkan dengan total aset tahun sebelumnya sebesar USD133,94 juta, peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan aset lancar sebesar 50,2 persen yoy menjadi USD128,06 juta.
Sementara itu, ekuitas Perusahaan menunjukkan peningkatan sebesar 22,94 persen yoy dari USD83,33 juta pada 2022 menjadi USD102,43 juta pada tahun 2023.

Sumber : idxchannel.com