Pyridam Farma (PYFA) Berpotensi Raih Pendapatan Rp2,28 Triliun Usai Akuisisi Probiotec
Monday, June 24, 2024       17:13 WIB

IDXC hannel - PT Pyridam Farma Tbk () resmi mengakuisisi perusahaan farmasi asal Australia, Probiotec Ltd dengan nilai transaksi 251,3 juta dolar Australia atau setara Rp2,7 triliun.
Akuisisi ini diyakini mampu meningkatkan kinerja perseroan hingga berpotensi meraup pendapatan Rp2,28 triliun di 2024.
"Targetnya ada di situ karena pendapatan dari Probiotec sudah mulai dikonsolidasikan," kata Direktur , Widjanarko Brotosaputro arau akrab disapa Paulus dalam Media Gathering di Jakarta pada Senin (24/6/2024).
Selain itu, Paulus optimistis kinerja industri farmasi di sisa tahun ini akan terus membaik karena sudah mulai menyesuaikan dengan adanya transisi regulasi. Berdasarkan data pasar, pertumbuhan industri farmasi dalam negeri berkisar 5 hingga 7 persen di 2024.
"Memang hingga kuartal ini seluruh industri farmasi melambat, selain keterbatasan bahan baku impor juga ada transisi regulasi, tapi itu akan membaik seiring berjalannya waktu," ujar Paulus.
Selain meningkatkan kinerja perseroan dari sisi pendapatan, akuisisi Prebiotic juga mampu memberikan akses kepada teknologi serta riset dan pengembangan atau research and development (R&D) yang lebih mumpuni. Nantinya, perseroan dapat mendapatkan akses ke teknologi, penelitian, pengetahuan, dan pengembangan produk baru yang lebih mumpuni, dan dapat menghasilkan sinergi yang membawa dampak positif.
Di samping itu, perseroan juga bisa meraih skala ekonomis yang lebih menguntungkan, dan mengarah pada efisiensi dalam rantai pasokan, produksi, dan hal-hal lainnya, juga mendapat akses kepada sumber daya.
"Perseroan memiliki kesempatan untuk dapat memanfaatkan sumber daya Probiotec, seperti fasilitas produksi modern, jaringan yang luas, dan akses ke jaringan distribusi yang lebih baik," tutur Paulus.
Perihal kinerja, hingga kuartal pertama tahun 2024, mengantongi pendapatan sebesar Rp151,63 miliar. Angka itu turun dari pendapatan perseroan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp164,86 miliar.
Sejalan dengan itu, rugi perseroan naik menjadi Rp45,31 miliar dari sebelumnya sebesar Rp12,32 miliar.

Sumber : idxchannel.com