Restrukturisasi dan Efisiensi, GMF Aero Asia Bukukan Pendapatan Rp 60,1 Triliun
Saturday, June 29, 2024       13:40 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk (emiten ) membukukan pendapatan usaha sebesar USD373.2 juta atau mencapai Rp 60,1 triliun (kurs dolar setara Rp 16.350) dan laba bersih sebesar USD20.2 juta atau Rp 330,2 miliar.
Hal tersebut disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahun Buku 2023 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPS ) mengesahkan Laporan Tahunan tahun buku 2023 yang digelar di Tangerang, Jumat (28/06/2024).
Pendapatan dan laba ditopang kinerja operasi, restrukturisasi finansial, operasional serta upaya efisiensi. Direktur Utama GMF Aero Asia, Andi Fahrurrozi, mengatakan, tahun 2023 menjadi tahun penuh tantangan, namun juga memberikan banyak peluang bagi .
"Kami berhasil meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan melayani pelanggan dengan lebih unggul. Kami terus memperkuat strategi kami dalam peningkatan profitabilitas, restrukturisasi utang, dan perbaikan ekuitas untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan, ujarnya, dalam pada jumpa pers daring dikutip Sabtu (29/06/2024).
Andi Farurozi memaparkan, kinerja operasi dan bisnis pada tahun 2023 terbilang positif yang merupakan kontribusi dari peningkatan rata-rata segmen grup afiliasi maupun non grup afiliasi. Adapun pangsa pasar global tahun 2023 diperkirakan sebesar 0,4%, atau mengalami kenaikan apabila dibandingkan dengan pangsa pasar global tahun 2022. Perubahan tersebut disebabkan oleh mulai pulihnya pasar aviasi pasca pandemi.
Sedangkan pangsa pasar domestik tahun 2023 diperkirakan sebesar 25%, meningkat dibandingkan dengan perkiraan pangsa pasar domestik tahun 2022.
Hingga akhir tahun 2023, menyatakan, klien di segmen non grup afiliasi adalah maskapai kargo internasional, lessor, perusahaan pembangkit listrik, dan beberapa maskapai internasional lainnya. Adapun pangsa pasar internasional yang dimiliki Perseroan mencakup negara-negara di wilayah Asia Tenggara, Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa, Oceania, dan Afrika.
Sementara itu, Capaian laba bersih dikontribusi dari segmen Airframe, Engine, Component, dan Line Maintenance. "Beberapa hal yang menjadi highlight dari kinerja operasional di antaranya penandatanganan kontrak technical handling di line maintenance Denpasar dengan IndiGo Airlines dan  development   capability  untuk Boeing 787 dan 737 Max up to Heavy Check," pungkas Andi.

Sumber : investor.id