Bursa Karbon Sebentar Lagi, Kencana Energy (KEEN) Siap Beraksi
Wednesday, September 20, 2023       13:40 WIB

JAKARTA, investor.id - PT Kencana Energi Lestari Tbk () atau Kencana Energy menyatakan ketertarikannya untuk menjual efek di Bursa Karbon Indonesia. Terlebih, Kencana Energy yang merupakan perusahaan penyedia energi baru terbarukan (EBT) sudah berpengalaman melakukan perdagangan karbon ( carbon trading ) di bursa internasional.
"Pasti tertarik. Kami berhak menjual, karena produk kami eligible untuk dijual. Kami sudah menjual di bursa internasional juga dengan buyer dari Jepang dan Eropa," kata Direktur Kencana Energy Giat Widjaja kepada Investor Daily di Jakarta, Selasa (19/9/2023).
Dia memandang positif kehadiran Bursa Karbon Indonesia, terutama untuk perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang EBT. "Tentunya akan kami pelajari lebih lanjut mengenai ketentuan-ketentuan Bursa Karbon itu," tutur Giat.
Lebih lanjut Giat menjelaskan, Kencana Energy sudah memiliki pengalaman menjual karbon kredit di pasar internasional dan mampu meraup dana Rp 5 miliar pada tahun lalu dari transaksi tersebut. "Jadi ini seperti marketplace . Setelah kami register, kami boleh daftarkan karbonnya dan tinggal menunggu ada yang beli," tutur dia.
Dia melanjutkan, harga karbon kredit yang terjual berbeda-beda tergantung negosiasi. Dengan kisaran harga rata-rata 75 sen sampai US$ 2 untuk setiap 1 megawat hour. "Tergantung negosiasi, sudah ada standarnya. Kami tahun lalu jual sekitar Rp 5 miliar," ungkapnya.
Saat ini, emiten berkode saham tersebut mampu menghasilkan sekitar 350 ribu MWH energi baru terbarukan per tahun. Dan hasil produksi tersebut berpotensi dimanfaatkan seluruhnya untuk diperdagangkan dalam Bursa Karbon. "Tentunya kami akan melihat harga yang ditawarkan. Kami harap harganya juga tidak kalah menarik dibanding yang sudah ada di pasar internasional," jelas dia.
Giat menilai, meski dikhawatirkan adanya praktik ' Green Washing ' atau 'cuci dosa' dari perusahaan penghasil karbon, keberadaan Bursa Karbon tetap positif, setidaknya untuk menanamkan kesadaran perusahaan dalam mengurangi emisi karbon.
Giat juga mengapresiasi kenaikan harga saham di bursa yang terpengaruh adanya sentimen dari perdagangan perdana Bursa Karbon pada pekan depan. "Saya kira ini memang katalis positif, pasar menyadari perusahaan EBT memiliki prospek bagus ke depannya. Dan, memang EBT ini yang akan banyak digunakan oleh PLN ke depan, di mana PLN akan merevisi 75% penggunaan energinya menjadi energi baru terbarukan. Ini jelas prospek yang sangat bagus," ujar dia.

Sumber : investor.id