Ekspansi ke Sektor EBT, Kencana Energi (KEEN) Siap Kelola Pembangkit hingga 500 MW
Sunday, June 09, 2024       17:35 WIB

IDXC hannel - PT Kencana Energi Lestari Tbk ( KEEN ) baru saja menggelar Rapat Umum Pemehang Saham ( RUPS ), di Jakarta, Jumat (7/6/2024) lalu.
Dalam kesempatan tersebut, perusahaan energi tersebut kembali menegaskan komitmennya untuk senantiasa memperkuat ekspansi ke sektor energi baru dan terbarukan (EBT). Upaya tersebut dilakukan dengan terus menambah portofolionya di bidang EBT, yang saat ini telah memiliki total kapasitas mencapai 65 megawatt (MW).
Portofolio tersebut meliputi Pembangkit Listrik Tenaga Air ( PLTA ) Pakkat berkapasitas 18 Megawatt (MW), PLTA Air Putih 21 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro ( PLTM ) Ma'dong 10 MW, PLTM Ordi Hulu 10 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa ( PLTB m) Tempilang 2 sebesar 5 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) Tempilang 1,36 MWp.
"Secara total, kapasitas (EBT) yang kami miliki sebesar 65 MW," ujar Direktur Utama Kencana Energy, Wilson Maknawi, dalam keterangan resminya.
Di sepanjang 2023 lalu, menurut Wilson, pihaknya juga telah menandatangani Perjanjian Jual Beli Listrik ( PJBL ) dengan PLN untuk PLTM Salu Noling yang berkapasitas 10 MW.
Lalu, Perseroan juga telah menyelesaikan konstruksi proyek baru, yaitu PLTM Ordi Hulu berkapasitas 10 MW, dan menyelesaikan konstruksi pembangkit listrik tenaga surya ( PLTS ) Tempilang yang berkapasitas 1,3 MW.
Ke depan, menurut Wilson, pihaknya akan terus melangkah berupaya mengembangkan proyek EBT dan mendukung energi bersih masa depan, bukan hanya Pembangkit Listrik Tenaga Air tetapi juga Pembangkit Listrik Tenaga Surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin hingga 500 MW.
"Di dalam pipeline, kami menargetkan dapat mengembangkan aset EBT hingga 500 MW. Saat ini KEEN juga tengah mengikuti proses tender dengan total kapasitas 180 MW," tutur Wilson.
Perincian proyek dalam pipeline jangka panjang di sektor energi hydro, yaitu PLTA Sumatera Utara 35 MW, PLTA Sulawesi 1 75 MW, PLTA Sulawesi 2 90 MW, dan PLTA Gorontalo 22 MW.
Di sektor energi angin, KEEN menargetkan pembangunan dua Pembangkit Listrik Tenaga Bayu ( PLTB ) di Sulawesi Selatan dengan kapasitas masing-masing 62,5 MW dan 100 MW. KEEN juga berencana mengembangkan Solar PV 60 MW dan pembangkit listrik Hybrid 5 MW.
Selain PLTA , KEEN masuk ke sektor mini hydro, dan memiliki pipeline project PLTM Sulawesi 4 10 MW dan PLTM Nasal 10 MW. Perusaahan pun menargetkan bisnis kelistrikan dari Biomassa 10 MW dan Biogas 10 MW.
Sementara, PLN berencana untuk menambah kapasitas pembangkit listrik hingga 40.575 MW hingga tahun 2030. Dari total ini, lebih dari setengah-nya, atau 52 persen akan dari EBT, dengan porsi terbesar di Hidro, disusul oleh Solar PV, Geothermal, Mini Hidro, Wind, dan Bio-Energy.
"Kami telah menyiapkan pipeline proyek yang luas dari sumber alam yang beragam, siap untuk mengambil kesempatan untuk membantu PLN mencapai target EBT Indonesia," ungkap Wilson.
Sementara, terkait pelaksanaan RUPS sendiri, Wilson menyebut bahwa beragam agenda yang dibahas meliputi persetujuan dan pengesahan oleh pemegang saham terhadap Laporan Tahunan 2023, serta penetapan penggunaan laba Tahun Buku 2023, termasuk pembagian dividen.
Dalam rapat tersebut, diputuskan bahwa KEEN bakal membagikan dividen pada tahun 2023 senilai total Rp27,68 miliar, atau Rp7,55 per lembar saham. Nilai tersebut mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan 2022, seiring dengan peningkatan laba perseroan.
"Walaupun KEEN masih dalam tahap pertumbuhan, Perseroan tetap berkomitmen untuk memberi return kepada investor yang mendukung kami," tegas Wilson. (TSA)

Sumber : Idxchannel