Harga Emas Dekati US$ 4.400, Menuju Pekan Terbaik dalam 17 Tahun
Friday, October 17, 2025       13:58 WIB

NEW YORK , investor.id -Harga emas dunia makin mendekati US$ 4.400 per troy ounce pada perdagangan Jumat (17/10/2025), mencatatkan kenaikan pekan terbaik dalam 17 tahun terakhir. Kenaikan itu didorong lonjakan permintaan aset safe haven di tengah kekhawatiran melemahnya bank regional Amerika Serikat (AS), ketegangan perdagangan global, dan meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot naik 0,9% menjadi US$ 4.362,39 per ons saat berita ditulis. Harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) di US$ 4.379 per troy ounce . Sementara kontrak berjangka emas AS untuk pengiriman Desember melonjak 1,7% ke US$ 4.375,50.
Secara mingguan, harga emas naik sekitar 8,6% dan bersiap mencatatkan kinerja terbaik sejak September 2008. Emas terus menorehkan rekor tertinggi pada setiap hari perdagangan pekan ini.
Harga perak spot juga naik 0,3% menjadi US$ 54,41 per ons, menuju kenaikan mingguan sebesar 8,2%. Di awal sesi, perak sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 54,35, mengikuti reli emas dan dorongan aksi short squeeze di pasar spot.
"Untuk emas, target US$ 4.500 bisa saja tercapai lebih cepat dari perkiraan, tergantung seberapa lama kekhawatiran atas hubungan dagang AS-China dan potensi penutupan pemerintahan AS membayangi pasar," ujar Chief Market Analyst KCM Trade Tim Waterer.
China kembali menuding AS sengaja memicu kepanikan atas kebijakan pembatasan ekspor logam tanah jarang, dan menolak seruan Washington untuk mencabut pembatasan tersebut.
Sementara itu, Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan dukungan terhadap pemangkasan suku bunga tambahan akibat kekhawatiran melemahnya pasar tenaga kerja. Investor kini memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed tanggal 29-30 Oktober, dan satu kali lagi pada Desember.
Investor Berburu Emas
Di sisi lain, bursa Wall Street ditutup melemah pada Kamis (16/10/2025) setelah kekhawatiran terhadap kesehatan bank-bank regional AS kembali mencuat. "Munculnya kekhawatiran baru soal kredit bank regional AS memberi alasan tambahan bagi investor untuk membeli emas," tambah Waterer.
Aset non-yielding seperti emas biasanya menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah. Sepanjang tahun ini, harga emas telah melonjak lebih dari 66%, ditopang ketegangan geopolitik, ekspektasi pemangkasan suku bunga agresif, aksi beli bank sentral, tren dedolarisasi, dan arus masuk kuat ke dana ETF berbasis emas.
Secara geopolitik, Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat menggelar pertemuan puncak lanjutan untuk membahas perang di Ukraina. Sementara itu, negara-negara Barat terus menekan Rusia melalui sanksi terhadap perusahaan minyak utama negara tersebut, termasuk langkah terbaru dari Inggris.
Adapun harga platinum turun 0,4% menjadi US$ 1.706,45, sedangkan palladium naik 0,3% ke US$ 1.618,95. Keduanya tetap menuju kenaikan mingguan.

Sumber : investor.id