Harga Emas Reli Rekor 5 Hari Beruntun, Naik 61% Sepanjang Tahun Ini
Thursday, October 16, 2025       16:23 WIB

NEW YORK , investor.id -Harga emas dunia kembali menguat dan reli rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) lima hari beruntun pada Kamis (16/10/2025). Dengan demikian, harga emas telah naik sebesar 61% sepanjang 2025.
Dikutip dari Reuters, kenaikan harga emas dipicu meningkatnya permintaan aset aman di tengah ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, shutdown pemerintah AS, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
Harga emas hari ini terlihat naik 0,57% menjadi US$ 4.230,93 per troy ounce pada saat berita ini ditulis, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di US$ 4.241,77. Sementara itu, emas berjangka AS untuk pengiriman Desember menguat 0,7% ke posisi US$ 4.232.
Dalam sepekan, harga emas telah naik 6,48%, selama 1 bulan terakhir meningkat 15,64%. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, harga emas telah melejit sebesar 57,13%, sedangkan year to date (ytd) telah melejit sebesar 61,28%.
Ketegangan meningkat setelah pejabat AS mengkritik kebijakan kontrol ekspor logam tanah jarang dari China yang dinilai mengancam rantai pasok global. Kedua negara juga saling mengenakan tarif pelabuhan pada kapal masing-masing.
"Komentar The Fed yang menekankan peluang lebih besar terhadap pemangkasan suku bunga menjadi faktor pendukung. Di sisi lain, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang kembali menyebut situasi ini sebagai perang dagang memberikan dorongan kuat bagi emas," ujar analis senior OANDA Kyle Rodda.
Menteri Keuangan AS Bessent menambahkan, Washington siap mengambil langkah lebih lanjut seperti kontrol ekspor tambahan atau tarif baru terhadap China atas pembelian minyak Rusia, dengan catatan Eropa ikut serta.
Selain itu, shutdown pemerintah AS yang telah berlangsung dua minggu diperkirakan bisa menelan kerugian ekonomi hingga US$ 15 miliar per pekan, menurut pejabat Departemen Keuangan AS.
Pemangkasan The Fed
Investor kini memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin bulan ini, disusul penurunan lainnya pada Desember.
Sepanjang tahun ini, harga emas telah menguat 61%, didorong kombinasi faktor seperti ketegangan geopolitik, spekulasi suku bunga rendah, pembelian emas oleh bank sentral, tren dedolarisasi, dan lonjakan investasi di reksa dana berbasis emas (ETF).
Bank ANZ memprediksi harga emas dapat menembus US$ 4.400 per troy ounce pada akhir tahun.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik ke 1.022,60 ton pada Rabu (15/10/2025), level tertinggi sejak Juli 2022.
Sementara itu, harga perak malah turun 0,5% menjadi US$ 52,78 per ounce setelah sempat mencapai rekor US$ 53,60 dan palladium melemah 0,3% ke US$ 1.531,82. Sedangkan Platinum naik 0,3% ke US$ 1.658,10.

Sumber : investor.id