JAKARTA, investor.id -Harga emas terus mengalami volatilitas tinggi di kisaran US$ 4.000 per troy ons.Sebuah bank asal Kanada memperkirakan pasar logam mulia yang tinggi akan mempertahankan momentumnya selama dua tahun ke depan.
"Kami terus mengharapkan kondisi makroekonomi yang positif untuk emas. Kami mengantisipasi ketidakpastian kebijakan tarif akan terus berlanjut, dan kami yakin ekonomi AS belum mencerminkan dampak negatif tarif yang telah diterapkan hingga saat ini, dan yang akan datang, terhadap daya beli konsumen," kata para analiskomoditas di CIBC , dikutipdari Kitco News, Rabu (22/10/2025).
Komentar ini muncul setelah CIBC secara signifikan meningkatkan prakiraan harga emas untuk tahun 2026 mendatang.
Para analis CIBC memperkirakan harga emas akan berada di kisaran US$ 4.500 per troy ons tahun depan hingga tahun 2027 mendatang.
Mencermati momentum emas saat ini, CIBC menilai, meskipun pergerakan harga di atas US$ 4.000 cukup mengejutkan, hal itu bukanlah kejutan besar mengingat pergeseran kebijakan moneter Federal Reserve dan meningkatnya ekspektasi bahwa bank sentral akan terus memangkas suku bunga.
"Kami yakin bahwa kenaikan emas di awal tahun ini terkait dengan pemangkasan suku bunga, tetapi pergeseran parabola baru-baru ini merupakan akibat dari kekhawatiran inflasi jangka panjang dan pelestarian kekayaan, mengingat bahwa kebijakan moneter The Fed tidak secara khusus berfokus pada inflasi jangka panjang," jelas bank tersebut.
Pada saat yang sama, CIBC memperkirakan bahwa bank sentral akan terus membeli emas seiring upaya melakukan diversifikasi dari dolar AS.
Meskipun CIBC tetap optimis terhadap emas dalam jangka panjang, para analis mencatat bahwa logam mulia juga sedang mengalami overbought .
"Indikator teknis emas dan perak tetap positif secara struktural; namun, tanda-tanda kelelahan mulai muncul dalam metrik mean-reversion ," kata para analis.

Sumber : investor.id