JAKARTA, investor.id -Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terkoreksi pada Selasa (30/9/2025). Di saat pemerintah AS berisiko ditutup (government shutdown) mulai Rabu (1/10/2025), jika Kongres gagal meloloskan rancangan anggaran belanja.
Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.12 WIB di pasar spot exchange, Rupiah hari ini terkoreksi sebesar 7 poin (0,04%) ke level Rp 16.687 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar terlihat naik 0,09% ke level 97,99.
Sedangkan pada perdagangan Senin (29/9/2025), mata uang rupiah sempat ditutup menanjak sebesar 58 poin (0,35%) ke level Rp 16.680.
Dikutip dari Trading View, nilai tukar mata uang Asia terhadap dolar AS bergerak konsolidasi pada perdagangan Selasa (30/9/2025) pagi. Menurut riset Commonwealth Bank of Australia (CBA), pemerintah AS akan ditutup mulai Rabu jika Kongres gagal meloloskan rancangan anggaran belanja.
Carol Kong, ekonom sekaligus analis strategi valas CBA, mengatakan penutupan pemerintah AS berpotensi menunda atau menurunkan kualitas rilis data ekonomi penting, seperti data ketenagakerjaan non-pertanian September yang dijadwalkan Jumat (3/10) serta indeks harga konsumen (CPI) pada 15 Oktober.
"Jika penutupan pemerintah benar-benar terjadi, dolar AS berpotensi melemah," ujar Kong.
Di pasar, pergerakan mata uang masih cenderung stabil. USD/JPY tercatat nyaris tidak berubah di level 148,61. USD/KRW naik tipis 0,1% ke 1.401,12, sementara AUD/USD bergerak datar di 0,6580.

Sumber : investor.id