IDXC hannel - PT Bali Bintang Sejahtera Tbk (

BOLA

) mencatatkan rugi bersih senilai Rp69,8 miliar pada semester I-2024. Realisasi itu berbalik dari posisi laba bersih senilai Rp13,6 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Sehingga perusahaan milik Pieter Tanuri ini mengalami rugi Rp11,64 per saham dasar.
Kerugian ini sejalan dengan penurunan pendapatan

BOLA

sebesar 25,18 persen yoy. Sebagian besar dikontribusikan dari segmen manajemen klub, terutama dari sisi komersial senilai Rp56,5 miliar.
Sementara agensi olahraga, dalam hal ini live video streaming dan rekaman video berkontribusi sebanyak Rp39,37 miliar, demikian menurut laporan keuangan yang diakses Senin (19/8).
Hingga Juni ini, emiten induk klub sepak bola Bali United itu belum mendapat pendapatan dari sponsor. Sementara pada Juni 2023 segmen ini berkontribusi sebanyak Rp54,26 miliar.
Saat pendapatan turun, beban

BOLA

ikut merosot meskipun masih menutup laba operasional. Beban pokok perusahaan terhitung menembus Rp149,13 miliar, membuat perusahaan rugi secara operasional senilai Rp43,7 miliar.
Angka ini bertambah seiring kerugian lain senilai Rp28,54 miliar, sehingga tercatat rugi sebelum pajak menembus Rp69,8 miliar.
Pada pos neraca terjadi perubahan signifikan, khususnya utang atau liabilitas yang turun 37,94 persen ytd menjadi Rp52,06 miliar. Penyebabnya adalah langkah pembayaran utang.
Modal ikut terpotong akibat penurunan saldo laba, sehingga membuat total aset ikut merosot tersisa Rp709,33 miliar.
Hingga pukul 10.34 WIB, saham

BOLA

menguat 1,75 persen ke harga Rp116 pada perdagagan awal pekan ini.

Sumber : idxchannel.com