Wall Street Tertekan Aksi Jual Besar-besaran Saham AI
Wednesday, November 19, 2025       09:05 WIB

NEW YORK , investor.id -Indeks-indeks saham Wall Street kembali terperosok pada perdagangan Selasa (18/11/2025). Sentimen pasar tertekan oleh aksi jual besar-besaran saham teknologi, khususnya yang terkait kecerdasan buatan (AI), serta pelemahan mendadak harga Bitcoin yang sempat turun di bawah US$ 90 ribu.
Dikutip dari CNBC Internasional, Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 498,50 poin (1,07%) dan ditutup di level 46.091,74. Indeks S&P 500 turun 0,83% dan mengakhiri perdagangan di 6.617,32. Ini menjadi penurunan beruntun selama empat hari, sekaligus rangkaian terpanjang sejak Agustus.
Sementara itu, Nasdaq Composite melemah 1,21% dan berakhir di level 22.432,85.Pada titik terendah sesi perdagangan, indeks utama Dow Jones sempat anjlok hampir 700 poin (1,5%), sementara S&P 500 dan Nasdaq, yang sarat saham teknologi, terkoreksi masing-masing 1,5% dan 2,1%.
Keputusan investor untuk mengurangi risiko terlihat dari penurunan saham-saham unggulan seperti Nvidia, Amazon, dan Microsoft. Nvidia, salah satu motor reli AI tahun ini, turun lebih dari 2%. Amazon ambles 4%, sementara Microsoft melemah 2%.
Chief Investment Strategist CFRA Sam Stovall mengatakan, penurunan S&P 500 bisa mencapai 8% hingga 9% ketika semuanya selesai. "Namun, koreksi ini bisa berakhir lebih cepat jika laporan keuangan Nvidia sesuai ekspektasi optimistis analis, dan jika data ketenagakerjaan melemah tetapi tidak mengarah pada resesi," jelasnya.
Nvidia tengah menjadi sorotan menjelang rilis kinerja kuartal III yang akan diumumkan setelah penutupan perdagangan Rabu (19/11/2025). Saham raksasa chip AI itu sudah merosot 10% sepanjang bulan ini, di tengah kekhawatiran investor terhadap valuasi tinggi saham teknologi serta dasar fundamental pasar AI.
Stovall menilai, hasil kinerja Nvidia akan menjadi katalis penting. "Jika perusahaan ini, yang berada di posisi puncak industri dan sektor teknologi, mengeluarkan pandangan positif serta mencatat pendapatan dan margin lebih baik dari perkiraan, itu akan sangat membantu meredakan kekhawatiran pasar," katanya.
Tidak hanya itu, Stovall menambahkan, pertanyaan besar investor saat ini adalah: kapan investasi besar-besaran (capex) AI mulai menghasilkan keuntungan nyata. "Itu tidak akan terjadi pada kuartal ini atau berikutnya, tetapi di masa yang tidak terlalu jauh," ucapnya
Kesepakatan Besar AI
Kesepakatan besar di sektor AI pada Selasa pun gagal mengangkat saham teknologi. Startup AI Anthropic mengumumkan akan membelanjakan US$ 30 miliar untuk layanan Microsoft, sementara Microsoft dan Nvidia akan mengucurkan investasi miliaran dolar ke Anthropic. Namun saham Nvidia dan Microsoft tetap berada di zona merah.
"Kita sedang memasuki fase natural, pasar mencerna keuntungan besar sebelumnya. Investor mulai mempertanyakan kembali kondisi fundamental," kata Stovall.
Bitcoin sempat merosot di bawah US$ 90 ribu sebelum berbalik naik tipis. Pelemahan ini memicu kekhawatiran tambahan karena banyak investor teknologi juga memiliki eksposur besar pada aset kripto. Bitcoin terakhir diperdagangkan sedikit di atas US$ 91 ribu.
Di luar sektor teknologi, saham Home Depot ikut melemah setelah perusahaan ritel perbaikan rumah tersebut melaporkan laba yang meleset dari perkiraan dan memangkas proyeksi kinerja setahun penuh.

Sumber : investor.id