Ada Saham Mendadak Lompat 124% dari Gocap, Terungkap Fakta Baru
Tuesday, July 16, 2024       10:21 WIB

JAKARTA, investor.id -Saham PT Ricky Putra Globalindo Tbk () kembali melesat 34,94% mentok auto rejection atas (ARA) ke Rp 112 pada awal sesi I perdagangan 16 Juli 2024.
Namun di sekitar pukul 09.30 WIB saham ini turun ke Rp 106, tapi tetap naik 27,71%.
Sebelumnya pada perdaganga 12 dan 15 Juli, saham selalu ditutup ARA. Saham tiba-tiba bangkit setelah lama berada di Rp 50 alias gocap.
Sejak 11 Juli 2024 di Rp 50 sampai awal sesi I 16 Juli ini, saham mendadak melambung 124%.
Ricky Putra Globalindo Tbk tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 1998. Perseroan didirikan pada tahun 1987 dan kini menjadi salah satu perusahaan garmen dan tekstil terintegrasi. Portofolio bisnis perseroan mencakup sektor tekstil, garmen, dan restoran.
Pada tahun 2023, membukukan rugi bersih Rp 60 miliar. Adapun per kuartal I-2024, perseroan masih mencatatkan rugi bersih Rp 19 miliar.
Jual Aset
Ricky Putra Globalindo () baru menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 24 Juni 2024 yang menyetujui rencana transaksi yang merupakan penjualan atas sebagian atau seluruh harta kekayaan atau aset perseroan yang mewakili lebih dari 50% dari jumlah kekayaan bersih perseroan berupa:
- Tanah dan bangunan pabrik spinning 60.000 spindles, beserta isinya, yang berlokasi di Jalan Raya Bandung Garut, Km 28 Kelurahan/Desa Panenjoan, Cicalengka, Bandung, Jawa Barat dengan luas tanah 8 ha dan luas bangunan 3,5 ha.
- Tanah kosong yang berlokasi di Bogor, Jalan Raya Tajur Desa Tarikolot, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, seluas75.127m2.
Sebelumnya, telah dilakukan penandatangan perjanjian pengikatan jual beli ( PPJB ) atas tanah milik PT Ricky Putra Globalindo Tbk () dengan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk ().
"Pada tanggal 1 Maret 2024 telah dilaksanakan penandatanganan PPJB atas tanah tidak produktif milik perseroan dengan sertifikat hak guna bangunan ( SHGB ) yang hendak dijual seluas 53.390 m2 yang berlokasi di Kecamatan Citeureup, Desa Tarikolot, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat," jelas manajemen beberapa waktu lalu.
Nilai transaksi dalam PPJB atas beberapa bidang tanah tersebut adalah sebesar Rp 72,61 miliar.
"Maksud dan tujuan perseroan melaksanakan transaksi tersebut adalah untuk melakukan pendanaan kembali," terang manajemen .

Sumber : investor.id