Ipotnews - Nilai tukar rupiah diprediksi ditutup pada kisaran Rp15.400 - Rp15.600 per dolar Amerika Serikat pada akhir tahun 2024.
Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk (

BMRI

), Reny Eka Putri mengatakan bahwa tingkat inflasi Indonesia telah menurun dan akan tetap berada pada kisaran 2,51% pada tahun 2024.
"Seiring kemajuan yang ada, Kami berpendapat bahwa BI Rate saat ini akan cukup untuk mempertahankan daya tarik aset rupiah dan menarik aliran modal," kata Reny saat dihubungi Ipotnews, Jumat (19/4).
Reny melihat potensi penurunan BI Rate sebesar 50 bps pada tahun 2024. "Proyeksi ini sejalan dengan kebijakan yang dijalankan untuk mencapai sasaran inflasi dan menjaga stabilitas nilai tukar," ujar Reny.
Menurut Reny, faktor risikonya masih perlu diwaspadai terlebih dahulu antara lain:
o Volatilitas pasar saat ini terutama disebabkan oleh faktor eksternal seperti perlambatan ekonomi global, kenaikan suku bunga jangka panjang, terutama di AS, dan ketegangan geopolitik yang sedang berlangsung di Timur Tengah, yang berujung pada perang langsung.
o The Fed belum mengubah pandangannya mengenai penurunan suku bunga tahun ini. The Fed menyatakan kekhawatirannya bahwa inflasi tidak turun cukup cepat, meskipun mereka masih memperkirakan akan menurunkan suku bunga pada suatu saat di tahun ini.
"Jika The Fed memangkas suku bunga pada Semester II 2024, tindakan tersebut akan menjadi sentimen positif bagi rupiah dan dapat kembali menarik aliran modal masuk," pungkas Reny.
(Adhitya)

Sumber : admin